Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menjajal Rute Panjang Menuju Ujung Timur Berau

Foto : KORAN JAKARTA/ M ISMAIL

PENGEMBANGAN PARIWISATA | Sejumlah pengunjung dari Jakarta tengah menikmati keindahan pantai di Taman Wisata Biduk-Biduk, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, beberpa waktu lalu. Akses jalur darat cukup berat dikhawatirkan dapat menghambat optimalisasi pengembangan wisata di Biduk-Biduk.

A   A   A   Pengaturan Font

Daerah Biduk-Biduk menyimpan potensi pariwisata sangat besar karena mempunyai kekayaan hayati sangat besar. Salah satu kecamatan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) itu memiliki garis pantai cukup panjang dengan hamparan pasir putih nan luas yang menghadap ke Laut Sulawesi.

Tak hanya pantai pasir putih, di Biduk-Biduk juga terdapat sebuah danau dua rasa, bernama danau Labuan Cermin. Uniknya, air yang berada di bagian bawah danau ini terasa asin, sementara di atasnya adalah air tawar.

Sayangnya, akses darat menuju daerah yang terletak di ujung timur Kabupaten Berau ini cukup berat karena banyak jalan rusak akibat dilewati truk pengangkut kelapa sawit. Tak heran jika beratnya akses darat menuju ke sana membuat pengunjung enggan kembali lagi ke destinasi wisata di Bidu-Biduk.

"Saya kapok, meskipun dibayar berapapun untuk kembali lagi ke sana (Biduk-Biduk)," kelakar Eko, pimpinan rombongan dari Jakarta, beberapa waktu lalu.

Untuk melihat kondisi sebenarnya akses darat menuju ke Biduk-Biduk, sejumlah wartawan nasional dan daerah melakukan perjalanan melalui rute Balikpapan-Sangatta-Tanjung Redeb-Biduk-Biduk dan kembali lagi ke Balikpapan melalui Sangatta dengan total jarak tempuh sekitar 1.500 kilometer (km).

Infrastruktur jalan menuju Biduk-Biduk banyak yang mengalami kerusakan meskipun ada di beberapa bagian cukup rata dan mulus. Kerusakan tersebut cukup menghambat waktu tempuh menuju ke daerah tersebut.

"Hampir sebagian besar jalan yang dilalui kondisinya hancur sehingga cukup menghambat waktu tempuh," ujar Yuliantino, salah satu wartawan dari Jakarta.

Jalur Pintas

Setelah sampai Biduk-Biduk, tak berselang lama, rombongan memutuskan langsung kembali lagi ke Sangatta melalui jalur pintas, melewati perkebunan sawit dan penyeberangan Gani Mulya (GM), Desa Sempayau, Kecamatan Sangkulirang, Kutai Timur, Kaltim. Jarak yang ditempuh sekitar 274 km dan waktu tempuh sekitar 10 jam. Perjalanan melintasi perkebunan sawit cukup menyita waktu karena harus melewati jalanan batu dan tanah. Sesampainya di Sangatta, rombongan beristirahat semalam sebelum akhirnya balik ke Balikpapan.

Setelah menempuh perjalanan panjang yang melelahkan, rombongan merasa cukup kecewa. Pengelolaan tempat wisata di daerah tersebut dirasa belum optimal. Berdasarkan hasil pengamatan langsung di lapangan, hanya terdapat penginapan dengan fasilitas terbatas.

Kebersihan tempat wisata perlu menjadi perhatian khusus pengelola pariwisata di daerah itu. Banyak sampah mulai dari bungkus makanan hingga popok bayi sekali pakai berserakan di pinggir pantai.

Padahal, jika dibandingkan di destinasi wisata di pesisir pantai selatan Jawa, panorama pemandangan di Biduk-Biduk tak kalah menarik. Meski demikian, kunjungan wisatawan, terutama turis domestik ke pantai di Pulau Jawa sangat tinggi karena aksesnya relatif baik dan mampu dijangkau dengan armada bus. Sebaliknya, berwisata ke Bidu-Biduk akan membutuhkan waktu dan biaya cukup besar sehingga perlu diperbaiki akses infrastruktur menuju ke sana.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top