Menjadikan Pribadi Berkualitas
Gerakan pemberdayaan yang biasanya berhenti di tengah jalan dapat berkelanjutkan karena peserta GMB telah memiliki programnya sendiri. Seperti Sikola Pomore, sekolah tersebut terus belanjut karena Yaumil Masri sebagai pendiri sekolah sengaja mendirikansekolah tersebut. Sehingga, dia tidak membutuhkan pendampingan secara terus menerus atau program lain yang selesai karena program tersebut telah mencapai hasil yang diinginkan.
GMB berdiri di Aceh pada 2012 dengan nama Youth Leadership Camp yang berlangsung satu hari. Di sisi lain, daerah tersebut merupakan kampung halaman pendiri GMB, Azwar Hasan. Saat ini, GMB telah memiliki cabang di Jepang. Sehingga para peserta dapat melakukan YA dan YLF lintas negara.
GMB yang tengah melakukan evaluasi besar-besaran bertujuan untuk memberikan manfaat nyata melalui pribadipribadi yang berkualitas. din/E-6
Tidak Pandang Latar Belakang
Anak muda dipilih sebagai peserta GMB tidak lain karena mereka adalah penerus masa depan bangsa. Bahkan untuk hal tersebut, GMB tidak mempermasalahkan latar belakang yang dimiliki. Mereka justru berharap latar belakang peserta seimbang.
"Lebih banyak pemuda dengan latar belakang berbeda justru semakin bagus," ujar fatin Dinni Inayah, Communication officer melalui surat elektronik yang diterima Jumat (8/12). GMB tidak memberdakan agama, perbedaan orientasi, penddidikan, suku dan lain-lain.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya