Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Coffee Festival 2018

Menjadikan Kopi Indonesia sebagai Tuan Rumah di Negeri Sendiri

Foto : foto-foto: dok. universitas budi luhur
A   A   A   Pengaturan Font

Dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUTHUTHUT) Yayasan Budi Luhur yang menaungi Universitas Budi Luhur (BLBL), kali ini menggelar acara Budi Luhur Coffee Festival 2018, pekan lalu. Acara ini diselenggarakan untuk mendukung, memajukan, dan melestarikan kopi Indonesia ke masyarakat luas.

Dengan mengenalkan kopi Nusantara kepada masyarakat dan generasi muda yang dimulai dari mahasiswa, Yayasan Budi Luhur pada peringatan HUT mencoba mengangkat kopi Indonesia menjadi tuan rumah di negaranya sendiri.

"Dengan cara menekankan mulai dari bagaimana masyarakatnya minum kopi sendiri. Yang nantinya bisa menjadi daya tarik dan orang (asing) berdatangan sendiri," kata Imam Wisnu selaku koordinator komunitas Kopi Nusantara yang digandeng oleh Universitas BL untuk kegiatan kali ini.

Seperti yang sudah diketahui, Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya baik dari sektor agraris maupun kelautan. Sebagai negara pengekspor kopi terbesar nomor empat di dunia, sayangnya hanya ada sekitar 17 persen masyarakat Indonesia yang menikmati kopi. Maka dari itu, guna meningkatkan masyarakat untuk menghargai dan menikmati kopi Nusantara, dimulai dari mengenalkan kopi pada generasi muda agar memiliki generasi penerus.

"Mungkin zaman dahulu tahunya ngopi ya sekedar ngopi. Tapi sekarang anak muda sudah mulai mengembangkannya dengan berbagai jenis kopi," kata Anggi Dita dari Komunitas Kopi Nusantara.

Selain itu, dari ujung timur hingga barat pun, Indonesia memiliki berbagai macam jenis kopi yang berbeda. Dan di setiap daerah, mempunyai rasa kopi yang berbeda-beda pula. "Kopi itu unik. Meskipun berasal dari daerah yang sama, tetapi jika beda petaninya, beda proses pemanggangannya, beda pengolahannya, ya rasanya pasti beda," jelas Wisnu.

Ia mengaku ingin mengenalkan rasa kopi Indonesia yang berbeda-beda dan kaya akan rasa. Persiapan yang dibutuhkan untuk acara ini kurang lebih dua minggu, dengan mengajak sekitar 40 peserta dari seluruh Indonesia untuk memperkenalkan kopi racikannya. Dalam Budi Luhur Coffee Festival ini pun pengunjung dapat menyicipi 5 ribu kopi seduhan gratis yang dibagikan selama acara hingga tengah malam itu, sebagai bentuk edukasi masyarakat untuk mengetahui varian rasa dan jenis kopi Nusantara. gma/R-1

Tingkatkan Hormon Pengontrol

Rutinitas pagi hari yang kebanyakan orang lakukan adalah meminum secangkir kopi atau teh. Rutinitas tersebut dilakukan bukan hanya sekadar meningkatkan semangat untuk menjalankan aktivitas semata saja. Ternyata, berdasarkan sebuah penelitian, kopi dikatakan memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Bahkan dapat membantu mencegah penyakit diabetes hingga menurunkan penyakit ginjal.

Dengan hampir 400 miliar gelas kopi yang dikonsumsi setiap tahunnya, tidak mengherankan jika kopi merupakan salah satu minuman yang paling banyak diminum orang di seluruh dunia. Bukan hanya orang tua saja yang saat ini meminum kopi, bahkan kalangan anak muda juga saat ini tidak ketinggalan menggemari minuman ini.

Menurut penelitian yang dilakukan di Universitas Oklahoma, kafein yang terdapat pada kopi dapat menyebabkan gejala gelisah pada orang normal. Terlebih untuk orang yang memiliki riwayat atau diagnosis pre-gelisah. "Sebagai tambahan, kafein kerap disambungkan pada gejala depresi dalam teori pengobatan mandiri atau teori yang mengatakan bahwa kafein mampu mengubah mood seseorang," katanya.

Perempuan yang berencana memiliki keturunan pun harus mempertimbangkan dengan seksama untuk mengonsumsi kopi. Peneliti di Universitas Nevada School of Medicine menemukan bahwa mengonsumsi kopi secara rutin dapat mengurangi kesempatan wanita untuk mempunyai keturunan. Meskipun memiliki dampak buruk, faktanya kopi mempunyai segudang manfaat lainnya.

Kopi disebut dapat membantu melawan penyakit diabetes tipe dua. Peneliti dari UCLA mengidentifikasi jika meminum kopi dapat meningkatkan hormon yang mengontrol aktivitas biologis seperti testeron dan esterogen. Yang mana, kedua hormon tersebut berperan dalam perkembangan penyakit diabetes tipe dua.

Peneliti di Harvard School of Public Health juga mengumpulkan data dari tiga penelitian yang menyatakan meminum kopi secara rutin dapat menurunkan 11 persen risiko penyakit diabetes tipe dua dalam waktu empat tahun. Penelitian tersebut mengajak 7.269 partisipan yang terbagi menjadi dua, partisipan yang menderita penyakit diabetes tipe dua dan yang tidak. gma/R-1

Mengurangi Efek Peradangan

Sementara itu, pada situasi yang berbeda, mengonsumsi baking soda dengan air berkemungkinan dapat mengurangi efek peradangan pada penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan lupus erythematosus. Hal ini berdasarkan sebuah penelitian pada binatang yang dilakukan oleh Medical College of Georgia.

Sodium bicarbonate sudah digunakan sejak zaman Mesir Kuno untuk mengobati berbagai kondisi medis. Sementara di era modern seperti ini, dipakai untuk mengembangkan kue, mengatasi perut yang panas, membersihkan saluran air, membersihkan gigi, dan membunuh kecoa.

Peneliti menemukan kandungan antacid yang terdapat pada baking soda untuk mendorong limpa, menjadi anti peradangan pada penyakit yang mengalami peradangan. Mereka menunjukkan ketika tikus atau orang sehat meminum air dengan campuran baking soda, dapat memicu perut untuk memproduksi lebih banyak asam.

"Ketika berbicara mengenai baking soda, itu dapat membuat banyak mikrobiom dan sel di dalam perut mempengaruhi sintokin. Akibatnya akan terjadi peradangan," jelas Profesor Yehuda Shoenfeld dari Sheba Medical Center.

Ia menyarankan agar menggunakan baking soda dalam jumlah yang sedikit, jangan berlebihan. Hal itu dikarenakan baking soda mengandung banyak garam yang dapat memicu tekanan darah tinggi dan berpengaruh pada orang dengan penyakit diabetes.

Namun, menurut Dr. Paul O'Connor, fisiologis ginjal dari Medical College of Georgia meminum baking soda tidak memiliki dampak berat untuk kerja limpa. Karena limpa adalah bagian dari sistem imun tubuh, sehingga menyaring darah dan menyimpan sel darah putih.

"Meminum baking soda tentunya memiliki dampak untuk limpa, dan kami berpikir itu akan melewati sel mesothelial," ujar O'Connor.

Dari sana akan mengirim sinyal acetylcholine yang akan mendorong untuk melawan peradangan. Dalam penelitian yang ia lakukan, populasi sel imun yang mengakibatkan peradangan berkurang dalam waktu dua minggu. Dalam ujicoba itu permasalahan yang dihadapi adalah penyakit hipertensi dan ginjal kroniks yang membuat O'Connor dan tim berpikir untuk menggunakan baking soda dalam metode pengobatannya. gma/R-1

Komentar

Komentar
()

Top