Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pompeii

Menjadi Inspirasi Bagi Lahirnya Budaya Neoklasik

Foto : Parco Archeologico di Pompei press office / AFP
A   A   A   Pengaturan Font

Letusan Gunung Vesuvius membuat mereka yang tetap tinggal di Kota Pompeii, Herculaneum, dan kota-kota lain seperti berada dalam mimpi buruk. Semakin tebalnya abu yang jatuh, itu menyumbat udara sulit bernafas. Tumpukan abu membuat bangunan runtuh karena kelebihan beban.

Letusan Gunung Vesuvius membuat mereka yang tetap tinggal di Kota Pompeii, Herculaneum, dan kota-kota lain seperti berada dalam mimpi buruk. Semakin tebalnya abu yang jatuh, itu menyumbat udara sulit bernafas. Tumpukan abu membuat bangunan runtuh karena kelebihan beban.

Kemudian, pada pagi hari berikutnya, aliran piroklastik semburan gas superpanas dan lumpur batuan dengan kecepatan 100 mil per jam mengalir ke sisi gunung, menguapkan segalanya dan semua orang di jalurnya. Pada saat letusan Gunung Vesuvius berakhir pada hari kedua letusan, Pompeii telah terkubur di bawah jutaan ton abu vulkanik.

Beberapa orang kembali ke kota untuk mencari kerabat atau harta benda yang hilang, tetapi hampir tidak ada yang tersisa untuk ditemukan. Pompeii, bersama dengan kota tetangga Herculaneum dan sejumlah vila di daerah tersebut kemudian ditinggalkan selama berabad-abad.

Letusan dahsyat Gunung Vesuvius membuat sekitar 2.000 orang Pompeii tewas hanya di kota itu. Tetapi letusan tersebut secara total menewaskan hingga 16.000 orang di kota Pompeii, Herculaneum, dan kota serta desa lain di kawasan tersebut.

Mayat pria, wanita, anak-anak, dan hewan dibekukan tepat di tempat mereka jatuh. Banyak dari mayat yang ditemukan kemudian masih mencengkeram benda-benda rumah tangga berharga yang mereka harapkan dapat dibawa dengan aman ke luar kota. Beberapa mayat ditemukan dengan tangan merangkul anak-anak atau orang-orang terkasih lainnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top