Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Meningkatkan Kekebalan dan Mencegah Kanker

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Saat mikroorganisme seperti bakteri dan virus menyerang, konsumsi suplemen vitamin C kerap menjadi pilihan pertama untuk menjaga sistem imun tubuh. Vitamin C memang dapat diandalkan untuk mencegah dari berbagai macam penyakit.
Vitamin C, yang memiliki nama lain asam askorbat, termasuk kelompok vitamin larut dalam air. Tubuh tidak mampu memproduksi dan menyimpan vitamin C sendiri. Maka dari itu, perlu memenuhi kebutuhan vitamin C harian dari asupan makanan termasuk suplemen.
Laman Deutsche Welle (DW) menyebutkan, pada mereka yang tidak tinggal di wilayah ekstrem seperti kutub atau padang pasir dengan mudah mendapatkan vitamin C. Cukup dengan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran buat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Vitamin C dapat ditemukan dalam buah-buahan seperti kiwi, jeruk, dan jeruk bali, tetapi juga terdapat dalam sayuran kecambah brussel, brokoli, dan paprika. Sayangnya, sayuran tersebut sensitif terhadap panas, jadi berhati-hatilah saat memasak," tulis laman tersebut.
Bukan hanya menjaga imunitas tubuh, vitamin C juga penting untuk proses metabolisme. Fungsi biokimianya seperti mencerna makanan juga sangat penting bagi tubuh manusia. Meskipun tidak menyediakan energi bagi tubuh, vitamin C adalah salah satu zat gizi mikro yang sangat penting untuk sel metabolisme dan daya tahan tubuh.
Vitamin C dapat mencegah dari penyakit degeneratif seperti kanker dan menekan terjadinya penuaan dini. Pasalnya vitamin dapat memerangi radikal bebas yang berasal dari luar tubuh seperti ozon, radiasi sinar X, polusi udara dan asap rokok, makanan dan air yang terkontaminasi racun dan pestisida, minuman keras, dan beberapa produk industri.
Fungsi vitamin C lainnya adalah sebagai antioksidan, yang dapat mengurangi kerusakan pada molekul dalam tubuh yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal ini diproduksi selama proses metabolisme normal. Namun, zat berbahaya tersebut cepat menyebabkan stres oksidatif dan meningkatnya pembentukan radikal bebas. Ini juga meningkatkan kebutuhan akan vitamin C.
Vitamin C pada stroberi selain dapat melindungi tubuh manusia dari radikal oksigen juga memainkan peranan penting dalam berbagai aktivitas enzimatik. Proses ini seperti sintesis kolagen protein, yang ikut membentuk otot tendon, tulang, tulang rawan, dan kulit. Penyembuhan luka yang lambat dapat mengindikasikan kurangnya vitamin C.
Ketika infeksi terjadi, maka tubuh perlu mendapatkan vitamin C. Hal ini karena vitamin ini bertanggung jawab tidak hanya untuk melindungi sel dalam tubuh, tetapi juga melindungi tubuh saat infeksi. Caranya dengan merangsang migrasi sel-sel kekebalan, yang dikenal sebagai neutrofil, ke lokasi infeksi, mempromosikan fagositosis pembuangan limbah seluler dan membunuh patogen.
Kekurangan akut vitamin C bisa dilihat pada penderita penyakit kudis. Gejala penyakit ini adalah penyembuhan luka yang lambat, memar dan disertai defoliasi rambut dan gigi, serta nyeri sendi. Untuk melindungi diri dari penyakit kudis hanya diperlukan sebanyak 10 miligram vitamin C setiap hari.
Vitamin C juga mampu mengurangi risiko terkena tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, dan stroke.
Menurut lembaga perlindungan konsumen di Jerman, asupan vitamin C harian yang disarankan adalah 110 miligram untuk pria dan 95 miligram untuk perempuan. Sedangkan peneliti dari Oregon State University merekomendasikan 400 miligram per hari untuk semua orang dewasa.
Vitamin dalam jumlah tinggi tidak berbahaya. Jika terlalu banyak dicerna, tubuh akan secara otomatis membuang vitamin berlebih lewat urine. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top