Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pantura

Menikmati Pantai-pantai Indah di Pesisir Indramayu

Foto : FOTO-FOTO: KORAN JAKARTA/TEGUH RAHARDJO
A   A   A   Pengaturan Font

Kabupaten Indramayu merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang memiliki wilayah pantai cukup panjang. Memang tidak bisa disamakan dengan keindahan pantai-pantai yang ada di wilayah selatan. Karakteristik pantau di wilayah utara (pantura) Jawa Barat tidak memiliki karang yang tentunya berpengaruh pada kondisi air di pantainya.

Air di pantai yang ada di laut utara tidak terlalu jernih, karena tingkat sedimentasinya lumayan tinggi. Uniknya pantai cukup landai dengan ombak yang tidak besar. Sehingga jauh lebih aman untuk digunakan berenang.

Di Kabupaten Indramayu ada beberapa titik pantai yang saat ini sudah semakin berbenah dan menarik menjadi destinasi kunjungan wisata bahari. Jangan terlalu berharap pengunjung akan banyak fasilitas yang mendukung sebuah lokasi wisata pantai, sebab hanya fasilitas seadanya yang dapat dinikmati pengunjung.

Untuk mencapai Kabupaten Indramayu, dapat ditempuh melalui jalur tol dan non tol. Jalur non tol akan melintasi pantura Subang hingga menuju ke Indramayu. Namun jika ingin lebih cepat, tentunya jalan tol Cipali bisa menjadi pilihan.

Jika dari Jakarta, kendaraan wajib masuk ke jalan tol Cipali dan mengarahkan kendaraan menuju pintu keluar Gerbang Tol Kertajati. Keluar tol, sekitar satu jam perjalanan dapat ditempuh untuk mencapai Pantai Karangsong.

Lokasinya tidak terlalu jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Indramayu. Setelah cukup menikmati suasana terik Matahari pantura dan beristirahat sejenak sambil menikmati kuliner khas Gombyang Manyung atau Pedesan Entog, arahkan perjalanan menuju arah utara dari pusat kotanya.

Dari alun-alun Indramayu, jaraknya cukup dekat, hanya sekitar 15 menit sudah sampai di pintu masuk Pantai Karangsong.

Disarankan untuk datang pagi-pagi atau menjelang matahari terbit (sunrise). Sebab ternyata di Karangsong, pengunjung bisa melihat munculnya sang surya dari arah timur. Matahari akan muncul di sela rimbunnya pohon bakau.

Atau jika tidak betah dengan panasnya terik pantura, datanglah menjelang sore. Sebab saat sore pun, pengunjung bisa melihat rona merah langit saat Matahari terbenam. Memang perlu usaha untuk bisa menyaksikan sunset, harus jalan cukup jauh menuju ke bagian barat Karangsong.

Saat hendak masuk ke Karangsong, pengunjung harus membayar karcis seharga 5 ribu rupiah per orang, ditambah uang parkir. Dari pintu masuk, kendaraan bisa mencari lokasi parkir yang cukup luas yang disediakan pengelola. Namun ternyata kebanyakan pengunjung memilih untuk membawa kendaraannya menuju ke bibir pantai.

Di sini memang unik, kendaraan dapat "nyamperin" pantai cukup dekat, hanya sekitar 10 meter dari limpasan air pantai terjauh. Parkirlah kendaraan di bagian depan warung-warung sederhana yang menjual ikan bakar atau pindang Gombyang Manyung. Setidaknya kendaraan lebih aman jika ditinggal berenang ke pantai. Tinggal membeli minuman kopi atau kelapa muda. Dan tentunya jauh lebih adem.

Di Pantai Karangsong, pengunjung bisa berenang atau sekadar berfoto-foto. Ada spot foto yang sengaja disediakan pengelola, yakni baru-baru berukuran besar yang sengaja dibuat mirip seperti batu karang. Pengunjung bisa duduk atau naik di atasnya untuk difoto. Bagi anak-anak juga bisa berenang dengan menyewa ban.

Sementara lokasi lainnya yang juga sering dikunjungi adalah dermaganya. Dermaga yang terbuat dari kayu menjorok ke tengah laut menjadi salah satu spot untuk berfoto selfie. Apalagi saat pagi hari, hiruk pikuk kapal yang hendak merapat menjadi pemandangan tersendiri untuk diabadikan.

Masih di garis pantai yang sama, tidak jauh dari Karangsong juga terdapat pantai lainnya yang cukup lumayan untuk disambangi, yakni Pantai Glayem dan Tirtamaya. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Karangsong. tgh/R-1

Pelelangan Ikan dan Pembuatan Kapal

Dan tentunya saat bermain ke pantai, tidak akan sempurna jika belum mencicipi sajian ikan bakarnya. Di Karangsong juga banyak warung ikan bakar yang bisa dicicipi. Karena lokasinya memang tidak jauh dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

Lokasi TPI ada sekitar 300 meter dari pintu masuk Karangsong. Menurut warga setempat, ikan-ikan hasil tangkapan dari nelayan setiap pagi hingga maskimal pukul 09.00 WIB dijual dengan cara lelang. Ikan-ikan ukuran besar dan kecil dapat dibeli di sini dengan harga yang tentunya lebih murah jika dibanding membeli di pasar.

Ikan pun masih segar, sehingga saat dibakar di tempat makan sekitar Karangsong, rasanya gurih dan manis. Soal ukurannya tergantung kemampuan isi dompet saja, tapi ukuran besar tentunya semakin nikmat, dagingnya tebal dan manis.

Selain terdapat lokasi TPI bagi nelayan lokal, di sepanjang muara sungai menuju ke pantai, akan nampak kapal-kapal kayu berukuran sangat besar. Ternyata di sinilah kapal-kapal besar ukuran di atas 30 GT diperbaiki dan dibuat.

Nampak kapal-kapal dengan badan yang baru dicat, warnanya masih mengkilap. Ada juga kapal-kapal yang masih berdinding kayu, masih belum selesai diperbaiki.

Selain itu nampak pula kapal-kapal yang sedang sandar di mana kru kapal sedang asyik memperbaiki jaring. Mereka tengah bersiap untuk kembali melaut. tgh/R-1

Keindahan Pulau Bakau

Selain menikmati indahnya pantai, bermain air dan menunggu sunset saat sore hingga petang, pengunjung juga bisa menikmati keindahan lain dari Karangsong, yakni Pulau Bakau.

Untuk mencapainya pengunjung bisa menyewa perahu kayu dengan motor tempel yang memang disediakan pengelola Karangsong.

Pulau Bakau ini sebenarnya jelas terlihat dari kawasan pantai, namun tentunya akan lebih menarik lagi jika pengunjung mendatangi untuk mengetahui pulau tersebut.

Saat sore hari, ratusan burung kuntul atau bangau berwarna puith dan hitam akan menuju ke Pulau Bakau itu. Rupanya pulau itu menjadi lokasi tempat tinggal dan penangkaran bangau laut. tgh/R-1

Komentar

Komentar
()

Top