Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menikmati Kelezatan Menu Khas Korea

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Tidak hanya drama, fashion, dan musik Korea Selatan (Korea) yang kini digemari masyarakat muda Indonesia. Bahkan, makanan ala Korea pun tidak luput dari perhatian.

Makanan ala Korea bisa digolongkan dalam katagori menu-menu oriental, khas Asia timur. Ciri masakan di wilayah ini adalah gurih dan lembut. Di Indonesia, makanan khas Korea ini menjadi salah satu yang paling digemari.

Negara yang terkenal dengan julukan " negeri gingseng" ini memang kaya akan variasi menu kuliner. Sebut saja Mandu. Makanan adalah jenis pangsit yang dibuat dengan adonan tepung dan berisi daging yang dibumbui.

Hasil gambar untuk Mandu

Mandu adalah jenis masakan yang berasal dari Cina dan masuk ke Korea sejak zaman Dinasti Goryeo (935-1397). Pada saat ini mandu dimakan pada setiap musim dingin dan perayaan tahun baru Seollal atau tahun baru Imlek.

Adonan mandu dibuat dengan cara dilipat untuk membuat kulit yang diisi berbagai macam bahan, antara lain daging, sayuran, jamur, tahu dan sebagainya.

Metode membuat mandu bermacam-macam antara lain ada yang direbus dalam sup kaldu (jangguk) yang panas, dikukus, digoreng atau dinikmati dalam kuah kaldu dingin.

Bentuk mandu ada bermacam-macam antara lain bulat, setengah bulat, persegi, lonjong dan setiap daerah memiliki cara memasak dan variasi yang lebih banyak lagi. Jika dimakan dengan sup kaldu maka dinamakan mandutguk (sup mandu)

Selain itu, ada juga hoeddeok atau hotteok. Makanan ini adalah panekuk berisi pasta kacang, dijual sebagai makanan jajanan Korea Selatan. Kue ini digoreng dengan minyak yang cukup banyak, enak dimakan sewaktu masih hangat sehingga populer sebagai kudapan sewaktu musim dingin.

Hasil gambar untuk hoeddeok

Kue ini harganya relatif murah, bentuknya bulat dan tebal seperti panekuk dan diisi dengan pasta kacang manis. Tidak seperti panekuk Cina yang umumnya diisi daging, hotteok diisi kacang manis untuk menyesuaikan dengan selera orang Korea.

Adonan dibuat dari campuran tepung terigu dan tepung beras ketan yang diecerkan dengan air, ditambah gula, susu, dan ragi. Setelah dibiarkan beberapa jam, adonan naik hingga bisa dibuat bola-bola sebesar kepalan tangan.

Adonan cukup liat sehingga bisa diisi dengan pasta manis yang dibuat dari campuran gula cokelat, madu, gilingan kacang tanah, dan aroma kayu manis. Adonan setelah diisi, digoreng di atas wajan datar dan ditekan-tekan agar sedikit pipih dengan alat penekan hotteok berbentuk bundar dari baja tahan karat.

Tepung hotteok siap pakai dalam kemasan plastik juga dijual di Korea Selatan. Di dalam kemasan juga disertakan gula cokelat dan kacang cincang atau wijen.

Ada berbagai variasi hotteok, ada hotteok yang mencampurkan tepung jagung atau teh hijau ke dalam adonan, ada pula hotteok yang tidak digoreng, melainkan dipanggang.

Selain itu ada Japchae. Ini adalah makanan Korea berupa sohun (dang myeon) yang dicampur dengan berbagai jenis sayuran dan daging sapi. Makanan ini termasuk salah satu banchan, dan dimakan sebagai lauk, terutama dalam pesta dan kesempatan khusus.

Sayuran yang digunakan biasanya sayuran yang sedang musim. Bahan-bahan seperti daging sapi dan sayuran (wortel, paprika, jamur shiitake, bawang bombay, dan spinacia) dipotong kecil-kecil memanjang.

Masing-masing bahan ditumis secara terpisah untuk mempertahankan aroma dan rasa. Bumbu berupa bawang putih, kecap asin, dan gula pasir ditumis dengan minyak wijen bersama daging sapi.

Di dalam wadah atau wajan, semua bahan dicampurkan ke dalam sohun yang sudah direbus, dan diaduk-aduk bersama minyak wijen, irisan cabai, dan wijen. Nasi dengan japchae di atasnya disebut japchae-bap, dan dimakan sebagai hidangan utama.

Selain itu, ada yangnyeom tongdak. Makanan Korea Populer yangyeom Tongdak adalah olahan ayam goreng yang dibalut dengan saus merah bertabur wiji wijen.

Pada bahan dasar Yangyeom Tongdak terdiri dari tiga hal, yaitu ayam berbumbu, adonan tepung dan saos berbumbu. Memasaknya pun bisa dikatakan cukp mudah.

Setelah dicuci bersih, potong ayam sesuai selera. Tambahkan lada hitam dan garam secukupnya, aduk rata. Bahan tepung yang digunakan untuk melapisi ayam merupakan campuran dari beberapa tepung seperti tepung kentang, tepung beras manis dan tepung terigu.

Campurkan tepung dengan sedikit baking soda dan telur, lalu masukkan ayam dalam tepung. Dengan menggunakan tangan, pastikan tepung menempel pada ayam.

Ada juga kimchi. Ini adalah makanan tradisional Korea, salah satu jenis asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Setelah digarami dan dicuci, sayuran dicampur dengan bumbu yang dibuat dari udang krill, kecap ikan, bawang putih, jahe dan bubuk cabai merah.

Bumbu Khas

Rahasia keunikan masakan Korea berasal dari pemakaian bumbu khusus. Selain menambah rasa, penggunaan bumbu juga bisa meningkatkan aroma sajian. Misalnya gochujang (pasta cabai) yang dipakai dalam pembuatan dak galbi, tteokbokki, dan kimchi jjigae.

Korea memiliki beberapa bumbu inti yang sering digunakan. Antara lain, Gochujang atau pasta cabai. Ini merupakan bumbu wajib dalam masakan Korea.

Beragam masakan dibuat dengan memakai pasta berwarna merah ini. Mulai dari saus bibimbap, tteokbokki atau sajian Korea lain berwarna merah. Gochujang terdiri dari bubuk cabai, tepung beras ketan, fermentasi kedelai dan garam. Rasanya pedas dengan sedikit jejak manis.

Lalu Doenjang yang berwarna kecokelatan ini dibuat dari fermentasi kedelai. Baunya cukup menyengat mirip tauco. Terkadang anchovy ditambahkan pada doenjang untuk meningkatkan rasa gurihnya.

Pasta doenjang biasa dipakai dalam pembuatan ssamjang (saus cocolan daging panggang) atau doenjang jjigae (stew pasta kedelai).

Bumbu terkenal lain adalah Ganjang merupakan soy sauce Korea yang berasal dari fermentasi kedelai. Di Korea terdapat dua jenis soy sauce, ganjang dan guk ganjang.

Ganjang biasa dipakai untuk tumisan, braised, marinasi, daging panggang atau saus cocolan. Sedangkan guk ganjang yang rasanya lebih asin, digunakan untuk sup, namul (sayuran berbumbu), dan muchim.

Lalu ada gochugaru. Tidak seperti bubuk cabai biasa, bubuk cabai Korea (gochugaru) memiliki aroma smoky dengan rasa pedas. Teksturnya cukup halus dan berwarna merah terang. Gochugaru menjadi salah satu bahan utama pembuatan kimchi.

yun/berbagai sumber/E-6

Pochajjang, Rasa Lembut dan Banyak Variasi

Di Jakarta, ada banyak resto ada kedai yang menyajikan makanan ala Korea. Salah satunya adalah Pochajjang, yang terletak di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan.

Pochajjang (Dibaca: Pocha Cang) diambil dari bahasa Korea dimana Pocha berarti tenda dan jjang artinya terbaik. Restoran all you can eat Korean BBQ ini menawarkan dua pilihan menu premium beef dan wagyu beef.

Masing-masing pilihan ditemani dengan banchan (menu pendamping) yang terdiri dari Japchae, Pajeon dan Karaage. Pochajjang menyajikan potongan daging woo samgyup (beef belly) tipis karena tekstur potongan daging ini lembut dan juicy.

Tersedia 4 varian rasa daging yang sudah dimarinasi yaitu Bulgogi, Spicy Bulgogi, Honey Soy dan Black pepper dan 1 pilihan daging ayam dengan rasa barbeque. Untuk daging wagyu tersedia dalam rasa original dan Bulgogi.

Semua menu ini diracik oleh Chef Korea, untuk memastikan Pochajjang menghadirkan cita rasa kuliner Korean barbeque yang autentik bagi masyarakat Indonesia.

Michael Bunyamin, Partner di KULO Group, mengatakan misi kedai ini adalah menghadirkan konsep food and beverage yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia dan menarik untuk peluang franchise.

"Pochajjang lahir karena kuliner Korea sudah akrab di lidah masyarakat dan memberikan pilihan restoran Korean barbeque yang lebih terjangkau dengan rasa lezat," kata Michael.

Pochajjang menawarkan pengalaman kuliner Korean barbeque yang tidak kalah dengan kedai barbeque di negara asalnya Korea.

Interior dari Pochajjang dibalut dengan nuansa Korean street dan elemen kedai barbeque juga ditonjolkan dengan desain dan cover tenda berwarna orange seperti di Korea bagi mereka yang bersantap di daerah outdoor dan nuansa underground bagi mereka yang bersantap di lantai bawah.

Saat tamu memasuki restoran, mereka akan dipersilahkan untuk mencicipi Banchan yang terdiri dari Japchae, Pajeon dan Karaage. Selada, kimchi dan bawang putih serta saus ssamjang, minyak wijen, dan lada garam juga akan menemani santap mereka saat memanggang daging sapi dan ayam pilihan mereka.

Khusus bagi penikmat paket Wagyu, pelayan akan menghidangkan daging wagyu pilihan rasa original dan Bulgogi, sesuai dengan keinginan tamu. Pilihan nasi putih, nasi goreng bawang putih dan dua minuman (Nestle Blackcurrant dan Lemon tea) juga tersedia.

Pochajjang adalah bukti nyata bahwa pelaku ekonomi kreatif di bidang kuliner mampu mengadaptasi dan melokalisasi kuliner luar negeri untuk dinikmati oleh masyarakat Indonesia.

"Kami bangga mengumumkan bahwa Pochajjang akan dinikmati oleh pecinta Korean barbeque di Jawa dan Sumatra karena kami akan membuka 50 outlet di wilayah tersebut," tutur Michael. yun/E-6

Komentar

Komentar
()

Top