Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Kawasan

Menhan AS, Tim Austin Menilai Tiongkok Semakin Agresif di Asia

Foto : ROSLAN RAHMAN/AFP

KTT DIALOG SHANGRI-LA I Menhan Tiongkok, Wei Fenghe (kanan) menyapa Menhan AS, Lloyd Austin (kiri) di sebelah Menhan Singapura, Ng Eng Hen saat di KTT Dialog Shangri-La di Singapura, Sabtu (11/6).

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin, mengatakan Washington akan berupaya mengelola ketegangan dengan Tiongkok dan mencegah konflik, meskipun Beijing dinilai menjadi semakin agresif di kawasan Asia, termasuk di dekat Taiwan.

Ketegangan antara AS dan Tiongkok dipicu oleh beberapa masalah, mulai dari isu Taiwan dan catatan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Tiongkok, hingga aktivitas militer Beijing di Laut Tiongkok Selatan.

Austian saat jadi pembicara dalam dialog Shangri-La, pada pertemuan utama yang membahas isu keamanan Asia, menegaskan kalau AS akan terus mendukung sekutunya, termasuk Taiwan.

"Itu sangat penting karena Republik Rakyat Tiongkok mengadopsi pendekatan yang lebih koersif dan agresif terhadap klaim teritorialnya," kata Austin akhir pekan lalu, seperti dikutip Antara dari kantor berita Reuters.

Seperti diketahui, Tiongkok mengeklaim Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai miliknya dan telah berjanji untuk mengambilnya dengan paksa jika perlu. Atas klaim sepihak itu, Austin mengatakan telah terjadi peningkatan yang "mengkhawatirkan" dalam jumlah perjumpaan yang tidak aman dan tidak profesional antara pesawat dan kapal Tiongkok dengan negara lain.

Cegat Pesawat Pengintai

Sebuah pesawat tempur Tiongkok secara berbahaya mencegat sebuah pesawat pengintai militer Australia di wilayah Laut Tiongkok Selatan, pada Mei. Sementara itu, militer Kanada menuduh pesawat tempur Tiongkok mengganggu pesawat patroli mereka saat mereka memantau penghindaran sanksi Korea Utara.

Taiwan telah mengeluh selama bertahun-tahun tentang misi angkatan udara Tiongkok yang berulang ke zona identifikasi pertahanan udaranya, yang bukan wilayah udara teritorial, tetapi area yang lebih luas, namun dipantau oleh mereka sebagai tindakan yang bisa menjadi ancaman bagi kawasan wilayahnya.

Austin mengatakan serangan itu telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa kebijakan AS tentang Taiwan adalah untuk tetap menentang setiap perubahan sepihak terhadap status quo.

"Kebijakan kami tidak berubah. Tetapi sayangnya, itu sepertinya tidak berlaku untuk RRT," kata Austin.

Presiden AS, Joe Biden, mengatakan Washington akan melibatkan militernya jika Tiongkok menyerang Taiwan. Namun demikian, AS dinilai telah lama menerapkan kebijakan yang tidak jelas tentang apakah Washington akan membela Taiwan secara militer.

Terbaru, Filipina juga mengajukan protes diplomatik baru atas aktivitas maritim militer Tiongkok di sekitar posisi 200 mil laut dari wilayah zona ekonomi eksklusifnya.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top