Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
JEDA

Mengungkap Fakta di Balik Aksi 212

Foto : KORAN JAKARTA/YOYOK BP

PELUNCURAN BUKU - Habib Sayyid Abdul Qadir Thoha Ba’aqil (tengah) didampingi Ustadz Tawfiqur Rahim, anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kalimantan Selatan, penulis Sri Wulandari dan Evieta Fadjar P saat peluncuran buku 212 Undercover di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, Jumat (21/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kehadiran Presiden Joko Widodo di tengah-tengah massa aksi pada Jumat, 2 Desember 2016 atau dikenal sebagai Aksi 212 tidak lepas dari gagasan seorang habib dan tokoh masyarakat. Ide itu lalu tersambut baik oleh seorang kepala intelijen yang kemudian disalurkan melewati akses-aksesnya. Dan, menjelang salat Jumat, Presiden Joko Widodo hadir di tengah massa dan mengikuti salat Jumat.

Selesai salat Jumat, Presiden memberikan sambutan singkat. Kisah di balik Aksi 212 itu dituangkan dalam buku 212 Undercover yang diluncurkan di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, Jumat (21/6). Adalah Sayyid Abdul Qadir Thoha Ba'aqil, seorang tokoh masyarakat yang dikenal sangat peduli dengan persatuan bangsa bergerak untuk mencari solusi dari rentetan peristiwa itu.

Habib, demikian dia disapa, tak ingin negara luluh lantak. Apalagi, dia melihat negara asing sudah bersiap-siap memanfaatkan situasi dari kericuhan yang terjadi. Karena itulah Habib menelurkan gagasan, agar negara hadir di tengah-tengah rakyatnya. "Negara-negara yang maju, karena pemerintah selalu hadir di tengah rakyatnya, apapun sistemnya," katanya.

Gagasan tersebut diceritakan Habib dalam buku 212 Undercover. Habib juga memaparkan pandangannya tentang kedaulatan dan kebangsaan Indonesia. "Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Alhamdulillah apa yang saya sampaikan, bisa terlaksana dan semoga bisa bermanfaat," kata Habib.

Bagi Habib, peristiwa Aksi 212 merupakan cermin dari kekuatan Indonesia. Saat jutaan umat Islam bersatu itu adalah kekuatan dahsyat yang selama ini tidak pernah diperhitungkan oleh negara asing.

"Peristiwa itu memunculkan kesadaran bahwa kejadian seperti itu sangat luar biasa. Allah memberikan kepada tokoh-tokoh kita, baik dari pemerintah dan kita semua kekuatan yang besar. Artinya cukup bisa dibuktikan, bahwasanya seluruh rakyat Indonesia bisa dipersatukan. Aksi 212 ini juga patut diapresiasi tinggi, karena menunjukkan kematangan sikap dan keluhuran budi umat Islam Indonesia," jelasnya.

yok/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top