Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
SAINSTEK

Mengubah Limbah Katun Menjadi Serat Kain Baru

Foto : ISTIMEWA

Kapas yang sudah tidak cocok lagi untuk digunakan kembali, dapat dilarutkan untuk membuat larutan selulosa, yang bisa diubah menjadi serat baru.

A   A   A   Pengaturan Font

Pakaian katun yang sudah usang kini bisa didaur ulang. Limbah tekstil itu bisa diubah menjadi serat baru berkat teknologi peleburan selulosa. Teknologi ini dikembangkan para ilmuwan di Technical Research Center of Finland (VVT). Sekelompok organisasi di Finlandia kini juga telah meluncurkan sebuah proyek teknik produksi limbah tekstil.

Ini telah diujicobakan di semua tahap mata rantai produksi sejak 2016. Produk itu menjadi pakaian pertama yang terbuat dari serat daur ulang ini sudah di rilis di Finlandia beberapa waktu lalu. Kemajuan teknologi daur ulang menantang konsumen dan juga pelaku bisnis. Sehingga sampah organik dalam bentuk pakaian tidak perlu lagi dibuang di tempat pembuangan akhir. Kegiatan ini dilakukan oleh The Circular Economy of Textiles (TEKI).

Yakni sebuah proyek ekonomi yang ditujukan pada uji coba dan percontohan daur ulang tekstil. Proyek dan uji coba sesuai dengan prinsip-prinsip arus lingkaran ekonomi dimana produsen dan konsumen sama-sama terlibat. Model ini akan menjadi dasar cara baru untuk memanfaatkan limbah industri tekstil yang tidak dapat digunakan kembali.

Untuk tujuan TEKI tersebut, VTT dan Ethica telah mengumpulkan sekelompok organisasi Finlandia yang mewakili berbagai aktivitas dalam rantai nilai ekonimis tekstil ini. Tujuan bersama dari organisasi ini adalah untuk mempromosikan daur ulang tekstil sambil menambahkan nilai ekonimis pada aktivitas bisnis mereka atau malah menciptakan bisnis baru.

Peran Ethica dalam proyek ini adalah untuk meneliti dan memodelkan potensi lingkaran ekosistem tekstil secara lebih komprehensif. Peran lainnya adalah dan untuk mengukur minat konsumen terhadap model operasi yang didasarkan pada prinsipprinsip siklus lingkaran ekonomi dan daur ulang bahan.

Proyek ini juga bertujuan untuk mempelajari persyaratan teknologi daur ulang berbasis disolusi. Kapas yang sudah tidak cocok lagi untuk digunakan kembali dapat dilarutkan untuk membuat larutan selulosa, yang bisa diubah menjadi serat baru. Serat selulosa dapat diproduksi dengan menggunakan teknik dan peralatan yang sama seperti yang telah digunakan untuk membuat serat viscose selama beberapa dekade.

Namun teknik produksi baru ini jauh lebih ramah lingkungan daripada teknik yang digunakan untuk viskosis, karena tidak memerlukan disulfida karbon dalam proses peleburannya. Dibandingkan dengan kapas yang masih utuh, teknik baru ini juga mengurangi jejak air hingga lebih dari 70 persen dan jejak karbon sebesar 40 hingga 50 persen.

Fase pemintalan basah proyek ini akan dimulai dalam waktu sebulan. Tempatnya di sebuah pabrik di Valkeakoski di Finlandia yang belum pernah digunakan selama beberapa tahun. Pekerjaan yang dilakukan sebelum tahap ini melibatkan pemrosesan dan peleburan limbah pra-produksi. "Proyek ini adalah pertama kalinya.

Larutan selulosa yang terbuat dari bahan daur ulang sedang diputar dalam skala industri. Serat ini akan digunakan untuk membuat kain rajutan baru," jelas ilmuwan VTT, Pirjo Heikkilä, yang juga bertanggung jawab sebagai kordinator dalam proyek ini. Tahap percontohan proyek TEKI dimulai sejak 2015.

Helsinki Metropolitan Area Reuse Centre Ltd telah mengumpulkan dan mengekspor tekstil katun siap pakai yang dibuang oleh konsumen dan sudah tidak dapat digunakan kembali atau digunakan sebagai bahan untuk produk daur ulang. VTT mengubah material menjadi larutan selulosa karbamat dengan menggunakan teknik yang dikembangkan secara in-house.

Limbah Murni akan mengubah serat menjadi benang dan benang menjadi kain rajutan. Sejalan dengan itu, Seppälä akan merancang dan memproduksi prototip dan, setelah tahap awal selesai, maka akan dibuat jalur katun daur ulang ini menjadi pakaian komersial. Seppälä juga akan melibatkan pelanggannya dalam proyek tersebut dengan sumbangan pakaian bekas yang merupakan koleksi di toko-toko mereka di tahun-tahun lalu.

Tujuannya adalah untuk menjual pakaian dalam kemasan RePack. Menggunakan kemasan RePack yang dapat didaur ulang berarti pelanggan menerima produk tanpa limbah kemasan biasa. Selain itu, pelanggan dapat menggunakan kemasan tersebut untuk mengembalikan tekstil lama yang mungkin mereka miliki ke pusat daur ulang Helsinki.

nik/berbagai sumber/E-6

Komentar

Komentar
()

Top