Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Menghidupkan Kembali Bahasa Latin yang Mati

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Selain Living Latin di Roma (tersedia untuk siswa SMA dan siswa di atas usia 18), Paideia menawarkan Living Greek di Yunani dan Living Latin di Paris. Semua kursus ini memiliki filosofi dasar yang sama, mendorong siswa untuk secara aktif menggunakan bahasa Latin dan Yunani kuno sebagai bahasa yang hidup.

Menurut Encyclopedia Britannica, secara teknis bahasa Latin, dan bahasa Yunani kuno keduanya adalah bahasa mati. Artinya keduanya tidak lagi dipelajari sebagai bahasa pertama atau digunakan dalam komunikasi biasa.

"Belajar mengekspresikan diri dalam bahasa yang telah lama mati ini menumbuhkan hubungan pribadi yang unik dengan dunia kuno yang kuat dan bertahan lama," catat institut tersebut di situs webnya. "Hubungan ini semakin diperkaya ketika sastra kuno dibaca, didengar, dan diucapkan di tengah latar belakang yang indah dari monumen budaya Yunani dan Romawi di Yunani dan Italia."

Mengajar bahasa Latin secara aktif bukanlah ide baru. Sekitar pergantian abad ke-20, W.H.D. Rouse, kepala sekolah Perse School di Cambridge, Inggris, menganjurkan untuk "metode langsung" pengajaran di mana siswa tidak menggunakan bahasa Inggris, alih-alih berbicara hampir secara eksklusif dalam bahasa Yunani kuno dan Latin.

Beberapa dekade kemudian, pada akhir tahun 1970-an, Pastor Reginald Foster mulai menawarkan kursus bahasa Latin gratis hampir setiap musim panas. Pendeta Katolik Amerika itu dikenal sebagian karena ludi domestici, atau "permainan untuk dimainkan di rumah," yang menggantikan pekerjaan rumah dengan latihan yang lebih menarik.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top