Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengerikan! Amerika Peringatkan Warganya Akan Ancaman Teroris Tingkat Tinggi Usai Tewaskan Pimpinan Al Qaeda

Foto : AP

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

A   A   A   Pengaturan Font

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) memperingatkan warganya yang bepergian ke luar negeri atas kemungkinan peningkatan risiko kekerasan setelah pasukan AS membunuh pemimpin Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri.

Setelah serangan yang menewaskan salah satu pimpinan Al-Qaeda itu, Departemen Luar Negeri AS mendesak warga AS untuk "menjaga kewaspadaan tingkat tinggi dan mempraktikkan kesadaran situasional yang baik saat bepergian ke luar negeri."

"Informasi saat ini menunjukkan bahwa organisasi-organisasi teroris terus merencanakan serangan teroris terhadap kepentingan AS di berbagai wilayah di seluruh dunia," kata departemen itu dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa (2/8) waktu setempat, seperti dikutip dari AFP.

"Serangan-serangan ini dapat menggunakan berbagai macam taktik termasuk operasi bunuh diri, pembunuhan, penculikan, pembajakan dan pemboman," tembahnya.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden pada Senin (1/8) malam, mengumumkan bahwa pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri tewas selama akhir pekan dalam serangan drone atau pesawat tak berawak dalam operasi kontra terorisme.

"Dia mengukir jejak pembunuhan dan kekerasan terhadap warga Amerika, anggota layanan Amerika, diplomat Amerika, dan kepentingan Amerika," kata Presiden Biden dalam sambutan singkatnya dari balkon Gedung Putih.

"Sekarang, keadilan telah ditegakkan dan pemimpin teroris ini tidak ada lagi," tambahnya dikutip CBS News.

Dengan kematian al-Zawahiri, semua komplotan top 11 September 2001, serangan teroris sekarang mati atau ditangkap. Setelah serangan teroris 11 September 2001, Presiden saat itu George W. Bush merilis daftar 22 teroris paling dicari FBI, dengan al-Zawahiri berada daftar teratas bersama dengan Osama bin Laden. Selama bertahun-tahun, al-Zawahiri dikenal sebagai Al Qaeda No. 2, tetapi banyak analis percaya dia benar-benar otak di balik operasi bin Laden.

Bin Laden sendiri dibunuh oleh pasukan khusus AS pada tahun 2011, tetapi al-Zawahiri menghindari upaya untuk membunuhnya dan perburuan internasional sampai kematiannya. Sampai saat itu, Zawahiri terus merilis pernyataan video, termasuk satu pada 11 September 2021. AS bahkan menawarkan 25 juta dolar AS untuk informasi yang dapat mengarah pada ketakutannya.

Biden mengatakan harapannya adalah bahwa tindakan yang diambil terhadap al-Zawahiri "akan membawa satu ukuran penutupan lagi" bagi keluarga korban serangan 9/11.

"Ketika saya mengakhiri misi militer kami di Afghanistan hampir setahun yang lalu, saya membuat keputusan bahwa setelah 20 tahun perang, Amerika Serikat tidak lagi membutuhkan ribuan sepatu bot di Afghanistan untuk melindungi Amerika dari teroris yang berusaha menyakiti kita," kata Biden.

"Saya berjanji kepada rakyat Amerika bahwa kami akan terus melakukan operasi kontra terorisme yang efektif di Afghanistan dan sekitarnya. Kami telah melakukan hal itu," ujar Biden.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top