Mengenal Lignin, Calon Pengganti Baja yang Ramah Lingkungan
Sejauh ini, biomassa kayu hanya masih dimanfaatkan untuk kebutuhan bahan bakar pengganti batu bara (co-firing).
Pemanfaatan biomassa kayu lewat lignin dapat meningkatkan pemanfaatan sumber daya tumbuhan kita yang minim emisi.
Vivi Fitriyanti, The Purnomo Yusgiantoro Center dan Vivid Amalia Khusna, The Purnomo Yusgiantoro Center
Tren konsumsi baja secara global nyaris tidak mengenal turun. Bahkan pada 2050, angka permintaan keduanya diprediksi bakal naik hingga 30%. Pada akhirnya kenaikan konsumsi ini akan berdampak pada degradasi lingkungan khususnya emisi gas rumah kaca.
Pada 2019 saja sektor besi dan baja secara langsung menyumbang 2,6 gigaton emisi karbon dioksida setiap tahunnya. Angka ini bisa akan terus naik jika konsumsi baja juga meningkat.
Oleh sebab itu, berbagai inovasi teknologi dilakukan untuk menggantikan baja menjadi ramah lingkungan. Pada dekade 1960-an, para ilmuwan mengenalkan serat karbon sebagai pengganti baja di industri otomotif dan pesawat terbang. Namun serat karbon ini tak cukup ramah lingkungan karena berasal material poliakrilonitril (PAN), hasil pengolahan minyak bumi.
Usaha mengurangi pemakaian minyak bumi kemudian membuat ilmuwan kemudian melirik penggunaan lignin sebagai bahan potensial pengganti PAN. Harapannya, penggunaan lignin untuk serat karbon pengganti baja lebih ramah lingkungan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya