Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Mengejutkan! Miliki Kandungan Berbahaya, Jangan Simpan Benda Ini Setelah Pergi Berbelanja atau Bertransaksi di ATM

Foto : forbes.com

Ilustrasi belanja yang masih menggunakan kertas struk mengandung BPA.

A   A   A   Pengaturan Font

Tanpa kita sadari, banyak ancaman kesehatan mengeliling keseharian kita. Dari hal yang sepele misalnya, seperti menyimpan struk belanja dari swalayan atau mesin ATM yang berujung pada kondisi berbahaya.

Sebuah penelitian dari University of Missouri Columbia menunjukkan, ternyata struk transaksi yang biasa kita dapatkan dari 2 lokasi tersebut mengandung senyawa kimia berbahaya yang sangat tinggi.

Senyawa tersebut bernama Bisphenol A (BPA). Jika senyawa ini terserap tubuh, hal ini dapat menyebabkan kanker, diabetes, bahkan gangguan hormon dan sistem reproduksi.

Lebih parahnya lagi, kandungan ini juga dapat menyerang kesehatan ibu hamil dan menyerang janin yang dikandungnya.

Diketahui, BPA adalah bahan kimia yang berfungsi untuk melapisi produk konsumen seperti botol air, komposit gigi dan resin yang digunakan dalam wadah makanan dan minuman logam.

BPA turut digunakan dalam kertas struk dan kadar tertingginya berada di lembaran tersebut.

Dilansir dari National Geographic, kontaminasi dari kertas struk ini dapat menyebabkan bayi dalam kandungan lahir dengan kondisi autisme, cacat, dan masalah metabolisme yang berbahaya.

Untuk itu, Frederick Vom Saal yang memimpin penelitian ini menganjurkan semua orang untuk tidak menyimpan struk belanjaan atau mesin ATM dekat dengan tubuh.

Hal ini ternyata berlaku juga untuk tiket pesawat, tiket parkir, dan berbagai struk lainnya yang ternyata mengandung senyawa BPA dalam jumlah yang besar dan dapat diserap tubuh.

Lebih mengejutkannya lagi, penyerapan ini terjadi lebih cepat pada orang yang telah membersihkan tangannya dan menggunakan krim kulit sebelum memegang struk.

BPA dapat masuk ke dalam tubuh dengan menempel pada tangan dan berpindah ke makanan yang kita pegang dan kita masukkan ke tubuh melalui mulut.

Penggunaan BPA dalam berbagai benda yang digunakan manusia sebetulnya sudah sejak lama menuai pro dan kontra.

Beberapa negara juga telah mengurangi dan membatasi produk yang mengandung BPA untuk beredar di pasarnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rizqa Fajria

Komentar

Komentar
()

Top