Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengapa Pakaian Petenis Wimbledon Berwarna Putih?

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Turnamen Grand Slam Wimbledon memiliki salah satu tradisi yang unik sejak lama. Para peserta diharuskan menggunakan pakaian serbaputih, bahkan hingga pakaian dalam.

Kejuaraan tenis Wimbledon saat ini menjadi yang tertua dan paling bergengsi dari empat turnamen tenis Grand Slam seperti Australia, Prancis, dan Amerika terbuka. Turnamen ini selain menjadi pusat perhatian juga memiliki tradisi unik yang bertahan lama.

Salah satu tradisi yang langgeng hingga sekarang adalah kebiasaan menyebut peserta putra dan putri dengan sebutan "Gentlemen's" dan "Ladies." Tradisi lain adanya Kotak Kerajaan (Royal Box), yaitu bangku penonton yang dikelilingi besi berornamen kayu berbentuk persegi empat. Telah ada sejak 1922, tempat ini khusus disediakan untuk penonton anggota bangsawan Inggris.

Tradisi lain yang masih melekat pada Wimbledon adalah penggunaan pakaian warna putih. Yang menjadi pertanyaan, mengapa turnamen itu menetapkan bahwa para pemainnya berpakaian sebagian besar berwarna putih atau hampir seluruhnya berwarna putih? Jawaban singkatnya menurut laman Britannica karena itu ada dalam kode berpakaian (dress code).

Pada laman Wimbledon.com tercatat 10 aturan tentang warna putih baik pada baju, sweater maupun sepatu. Aturan pertama, peserta harus mengenakan pakaian tenis yang hampir seluruhnya berwarna putih. Ini berlaku dari titik di mana pemain memasuki lingkungan sekitar lapangan. Kedua, warna putih tidak termasuk krem.

Ketiga, tidak boleh ada massa padat atau panel pewarna. Warna lain tunggal di sekitar garis leher dan di sekitar ujung lengan diperbolehkan, tetapi tidak boleh lebih dari satu sentimeter (10 mm). Keempat, warna yang terkandung dalam pola akan diukur seolah-olah merupakan warna padat dan harus berada dalam panduan satu sentimeter (10mm). Logo yang dibentuk oleh variasi bahan atau pola tidak dapat diterima.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top