Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menekan Emisi Gas Rumah Kaca

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Telur dari jamur Trichoderma reesei (T reesei), yang dikembangkan oleh peneliti di Universitas Helsinki Natasha Järviö termasuk dalam makanan berbasis nabati. Makanan vegan ini selain ramah lingkungan juga baik untuk kesehatan terutama untuk jantung dan pembuluh darah.
Penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian di negara maju. Pola makan dengan banyak mengonsumsi dan yang terutama disalahkan adalah pola makan modern yang kaya akan daging merah seperti daging sapi dan lemak jenuh seperti makanan olahan.
Meskipun pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan penyakit kronis dari waktu ke waktu, produksi makanan juga merugikan planet ini. Peternakan baik ayam, kambing, dan terutama sapi menyumbang hampir sepertiga dari emisi karbon, dan juga mendorong deforestasi, polusi air skala besar, hilangnya keanekaragaman hayati dan praktik berbahaya lainnya.
Pakar medis dan pemerhati lingkungan telah mendesak orang untuk mengadopsi pola makan nabati untuk melindungi kesehatan dan lingkungan mereka pada saat yang sama. Dua studi baru yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association pada 2021 memberikan bukti lebih lanjut tentang manfaat diet tersebut.
Dalam satu penelitian jangka panjang, yang melibatkan hampir 5.000 orang dewasa muda berusia antara 18 dan 30 tahun ditemukan hal positif. Mereka yang menerapkan pola makan nabati yang sehat mencakup mengkonsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan produk susu tanpa lemak dan daging putih tanpa lemak seperti ayam cenderung tidak mengembangkan penyakit kardiovaskular dan menderita serangan jantung.
"Orang yang mendapat skor di 20 persen teratas pada skor kualitas diet jangka panjang atau makan makanan nabati yang paling kaya nutrisi dan lebih sedikit produk hewani yang dinilai buruk. Mereka termasuk dari 52 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit kardiovaskular," tulis penelitian tersebut.
Sementara itu dalam studi lain, yang melibatkan lebih dari 123.000 wanita pascamenopause antara usia 50 dan 79 tahun, para peneliti mencapai kesimpulan serupa, yang menunjukkan bahwa diet sehat dapat berdampak positif pada kesehatan kardiovaskuler selama berbagai tahap kehidupan.
"Diet nabati yang kaya nutrisi bermanfaat untuk kesehatan jantung. Pola makan yang berpusat pada tumbuhan belum tentu vegetarian," jelas, peneliti postdoctoral di divisi epidemiologi dan kesehatan masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Minnesota di Minneapolis, Yuni Choi.
"Masyarakat dapat memilih di antara makanan nabati yang sedekat mungkin dengan alam, tidak terlalu diproses. Kami berpikir bahwa individu dapat memasukkan produk hewani dalam jumlah sedang dari waktu ke waktu, seperti unggas yang tidak digoreng, ikan yang tidak digoreng, telur, dan produk susu rendah lemak," tambah Choi.
Dari sisi lingkungan kata dia, mengadopsi pola makan dari sumber nabati dalam skala besar juga dapat memiliki dampak positif bagi lingkungan. Sedangkan memelihara ternak untuk daging jauh lebih merusak lingkungan daripada menanam protein nabati seperti kacang-kacangan.
Dengan mengabaikan daging sapi sepenuhnya sebagai sumber makanan, maka setiap orang telah menyumbang bagi iklim. Nilainya hampir sama dengan tidak menggunakan mobil berbahan bakar bensin. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top