Mencoba "Trekking" Sentul
Pandemi Covid-19 menjadikan masyarakat, termasuk warga DKI Jakarta seperti ‘terpenjara.’ Aktivitas trekking di Sentul bisa menjadi obat kerinduan pada alam. Apalagi jaraknya tidak terlalu jauh dari ibu kota.
Di saat pandemi membuat masyarakat kreatif, tidak kurang akal menyiasati keadaan. Di antaranya, mereka menemukan cara berwisata yang aman dan seru. Warga Jakarta cukup menempuh waktu kurang lebih satu jam, tanpa direpotkan aturan protokol kesehatan. Masyarakat dapat memilih berjalan kaki di alam terbuka (trekking).
Trekking di Sentul memang tengah hit. Aktivitas tersebut berupa berjalan kaki di alam sekitar Sentul yang memiliki ketinggian 300-1.000 Mdpl lebih. Wisatawan diajak berjalan kaki menyusuri jalan setapak, menikmati pemandangan alam berupa kebun, sawah, hutan, sungai dan air terjun.
Ada banyak rute yang bisa dipilih saat trekking di Sentul mulai dari jalur yang mudah untuk pemula hingga paling ekstrem. Perjalanan untuk pemula juga hanya sejauh 2,5 km. Sedangkan jalur kategori ekstrem bisa mencapai 22 km.
Rute santai seperti Gunung Pancar - Curug Kencana. Gunung Pancar - Leuwi Asih - Curug Kencana. Lalu, Gunung Pancar - Curug Cinta, Cisadon - Curug Kencana atau Gunung Pancar - Curug Bidadari. Rute yang lebih menantang adalah Bojong Koneng - Cisadon. Sedang rute paling ekstrem jalur Bojong Koneng - Cisadon - Rawa Gede. Berikut beberapa pilihan rute.
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya