Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Mencermati Data Inflasi Nasional

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pergerakan rupiah pada awal pekan ini akan dipengaruhi sejumlah data dari dalam negeri. Nilai tukar terhadap dollar AS berpotensi melemah pada awal pekan ini, apabila data inflasi pada Juli lalu yang dirilis Badan Pusat Statistik, hari ini (1/8), kembali meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri juga melihat, kombinasi dari sentimen eksternal dan internal akan menjadi penggerak rupiah pada awal pekan ini. Dia memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Senin (1/8), bergerak dalam kisaran 14.792 -14.865 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (29/7) sore, menguat dipicu spekulasi Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed yang akan mengurangi agresifitas dalam pengetatan kebijakan moneter ke depannya. Rupiah ditutup naik 88 poin atau 0,59 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.834 rupiah per dollar AS.

"Data ekonomi AS kembali terkontraksi pada kuartal kedua tahun ini, memicu spekulasi bahwa Fed tidak akan menaikkan suku secara agresif seperti yang diperkirakan sebelumnya," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam kajiannya di Jakarta.

Usai data ekonomi Negeri Paman Sam dirilis, dia mengungkapkan dollar AS turun ke level terendah enam minggu terhadap mata uang lainnya pada Jumat, mengikuti penurunan imbal hasil obligasi AS.

Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang dirilis, Kamis (28/7), turun pada tingkat tahunan 0,9 persen pada triwulan II-2022. Dengan kuartal pertama mengalami kontraksi sebesar 1,6 persen, maka dua kuartal kontraksi berturut-turut secara luas dipandang oleh para ekonom sebagai sinyal resesi teknis.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top