Mencermati Data Ekonomi AS

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi kembali melanjutkan penguatannya, hari ini (1/12). Pelaku pasar akan mencermati data ketenagakerjaan di Amerika Serikat (AS) dan pidato gubernur bank sentral setempat serta rilis data inflasi nasional pada November 2022 dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Analis Monex Investindo, Andian Wijaya, laporan ADP Employment Change AS serta pidato Gubernur the Fed, Jerome Powell, menjadi faktor penggerak dollar AS sehingga dapat memengaruhi rupiah.

Dia memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Kamis (1/22), bergerak di kisaran 15.700-16.050 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan menguat.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (30/11) sore, menguat seiring ekspektasi pelonggaran pembatasan akibat Covid-19 di Tiongkok. Rupiah ditutup menguat 11 poin atau 0,07 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.732 rupiah per dollar AS.

"Penguatan rupiah didorong oleh turunnya dollar AS seiring meningkatnya harapan akan adanya pelonggaran pembatasan di Tiongkok," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, di Jakarta.
Halaman Selanjutnya....