Mencermati Arah Kebijakan The Fed

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi menguat pada awal pekan ini. Sikap hawkish sejumlah pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed diperkirakan menekan dollar AS sehingga menguntungkan rupiah.

Sebelumnya, Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly, mengaku terbuka untuk kenaikan suku bunga 75 basis poin (bps) pada September mendatang, mengingat inflasi masih tetap di sekitar level tertinggi dalam 40 tahun terakhir.

Karena itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Senin (5/8), berpeluang fluktuatif sebelum ditutup menguat di kisaran 14.650-14.720 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan menguat signifikan, ditopang fundamental ekonomi domestik yang solid. Rupiah ditutup menguat 98 poin atau 0,66 persen ke posisi 14.668 rupiah per dollar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.766 rupiah per dollar AS.

"Penguatan rupiah sangat spektakuler mengingat pelemahan dollar AS tidak terlalu besar yang dipicu oleh data inflasi konsumen dan produsen AS yang lebih rendah dari perkiraan," kata analis DCFX Futures, Lukman Leong, saat dihubungi di Jakarta.