Menanti Sentimen Internal Data NPI

Jakarta - Nilai tukar rupiah berpotensi melanjutkan tren pelemahannya jika data neraca pembayaran Indonesia tak sesuai eskpektasi pasar. Sebaliknya, kurs rupiah bisa berbalik arah apabila data neraca pembayaran sejalan dengan prediksi para pelaku pasar uang.

Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (9/11) sore, kembali melemah tiga poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.517 rupiah per dollar Amerika Serikat (AS). Pelemahan dipengaruhi sentimen terhadap dollar AS masih menguat seiring menguatnya tingkat propabilitas kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (The Fed) pada akhir tahun ini.

Meski demikian, sentimen internal ke depan, terutama data neraca pembayaran Indonesia (NPI), dinilai cukup berpengaruh terhadap kinerja rupiah. "Sentimen selanjutnya, pelaku pasar keuangan akan mencermati data neraca pembayaran yang akan dipublikasikan dalam waktu dekat ini, diharapkan sesuai dengan estimasi pasar sehingga dapat menopang pergerakan rupiah ke depannya," jelas kata Analis Binaartha Sekuritas Reza priyambada di Jakarta, kemarin.

Sementara itu, analis PT Bank Saudara Tbk Rully Nova mengatakan bahwa dengan perkiraan membaiknya ekonomi dunia dan harga komoditas akan mendukung perbaikan prospek pertumbuhan ekonomi nasional dan menjaga neraca keuangan Indonesia. "Tren surplus neraca pembayaran dapat menjaga rupiah jangka panjang," katanya.

Halaman Selanjutnya....