Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Menanti Rilis Risalah The Fed

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan penguatannya, hari ini (19/5), menyusul tertekannya dollar AS. Hal itu dipengaruhi pandangan investor yang makin pesimistis terhadap kenaikan bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

The Fed berencana mengumumkan risalah rapat dewan kebijakan moneter (FOMC) pada Rabu (19/5) waktu setempat atau Kamis (20/5) WIB. Pelaku pasar melihat bank sentral tidak akan menaikkan Fed Fund Rate (FFR) dalam waktu dekat. Saat ini, FFR masih berada di level ultrarendah, 0-0,25 persen.

Indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar terhadap mata uang utama lainnya saat ini berada di posisi 89,794, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 90,164. Pada kesempatan lain, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, kemarin sore, ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.273 rupiah per dollar AS.

Rupiah menguat meskipun di tengah kekhawatiran dampak pandemi Covid-19 terhadap pemulihan ekonomi global.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta mengatakan indeks dollar turun karena investor meningkatkan taruhan bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. "Selain itu, ada kekhawatiran atas laju pemulihan global menyusul gejolak kasus virus korona di beberapa negara Asia," ujar Ibrahim.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top