Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menanti Rilis Inflasi Agustus

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi berbalik terkoreksi, hari ini (31/8). Pergerakan IHSG bakal dipengaruhi sejumlah sentimen, meliputi penurunan indeks ekonomi di Eropa, kontraksi kinerja manufaktur di Tiongkok, dan jelang rilis data inflasi nasional pada 1 Agustus mendatang.

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Kamis (31/8), memiliki potensi pullback dan bergerak di kisaran 6.880-7.000.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/8) sore, ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham global. IHSG ditutup menguat 38,83 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.966,66. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,10 poin atau 0,01 persen ke posisi 963,92.

"IHSG dan bursa Asia menguat karena adanya dorongan penguatan bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari Selasa waktu setempat," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Penguatan bursa AS disebabkan oleh kenaikan pada saham sektor teknologi terutama pada saham Nvidia.

Selain itu, dorongan juga datang dari bank-bank di Tiongkok yang akan menurunkan suku bunga hipotek dan deposito yang beredar di negara tersebut sebesar 38,6 triliun atau 5,3 triliun dolar AS, sesuai arahan pemerintah untuk menopang pertumbuhan ekonomi Tiongkok.

Pengurangan tersebut akan berdampak pada pinjaman pembelian rumah pertama, yang telah membawa tingkat rata-rata hipotek negara tersebut menjadi 4,11 persen pada Juni 2023, atau turun 0,51 persen dari tahun sebelumnya. Pemotongan tersebut terjadi ketiga kalinya dalam setahun pada beberapa bank besar.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur sebesar 2,21 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor barang baku yang masing- masing naik 1,00 persen dan 0,29 persen.

Sedangkan, enam sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor barang transportasi & logistik yang turun minus 0,61 persen, diikuti sektor teknologi 0,43 persen dan sektor barang konsumen primer 0,39 persen.

Baca Juga :
IHSG Rawan Terkoreksi

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.194.859 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,24 miliar lembar saham senilai 11,75 triliun rupiah.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top