Menanti RDG BI dan Hasil Perundingan "Debt Ceiling"

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi menguat lanjutan, hari ini (24/5), meskipun penguatannya bersifat terbatas. Fokus pelaku pasar masih tertuju pada pembahasan kenaikan plafon utang pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).

Chief Analyst DCFX Futures Lukman Leong memperkirakan pergerakan rupiah dipengaruhi sentimen perundingan debt-ceiling AS yang diperkirakan masih akan deadlock atau buntu. Dari dalam negeri, lanjutnya, walau diperkirakan masih akan mempertahankan tingkat suku bunga, tetapi investor mengharapkan sinyal dari BI untuk pemangkasan ke depannya.

Karenanya, Lukman memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Rabu (24/5), bergerak di kisaran 14.800 - 14.950 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan menguat terbatas.

Sebelumnya, kurs rupiah dalam perdagangan, Selasa (23/5), ditutup menguat 0,10 persen atau 15 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.875 rupiah per dollar AS.

Analis Bank Woori Saudara (BWS) Rully Nova menganggap penguatan rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan hari ini disebabkan masih tingginya minat investor membeli surat utang Pemerintah Indonesia Surat Syariah Berharga Negara (SBSN) melalui lelang.
Halaman Selanjutnya....