Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menanti Petunjuk Baru The Fed

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berbalik arah melemah, hari ini (16/11) dari sehari sebelumnya. Pergerakan IHSG bakal dipengaruhi sentimen global, terutama dari Amerika Serikat (AS).

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat investor masih menanti atau wait and see terhadap pidato bank sentral AS atau The Fed berikutnya, setelah rilis data inflasi AS yang cenderung melandai. Karenanya, Herditya memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Kamis (16/11), rawan terkoreksi di kisaran 6.865-6.992.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (15/11) sore, ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup menguat 96,15 poin atau 1,40 persen ke posisi 6.958,21. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 16,20 poin atau 1,79 persen ke posisi 920,12.

"Faktor utama dari inflasi Amerika Serikat (AS) yang turun, sehingga investor optimis bank sentral AS tidak akan menaikkan suku bunga lagi. Hal ini tentu baik untuk pasar saham," ujar Analis Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei di Jakarta, kemarin.

Dari mancanegara, inflasi AS periode Oktober 2023 tercatat melandai ke level 3,2 persen year on year (yoy) dengan inflasi inti 4,0 persen (yoy) dan 0,2 persen month to month (mtm) atau di bawah perkiraan. Sementara itu, Yield US Treasury Note 10 turun menjadi di bawah 4,5 persen, atau untuk pertama kalinya sejak September 2023.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top