Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menanti Ketidakpastian di Posko Keluarga Korban Lion Air

Foto : ANTARA/Dhemas Reviyanto

Berdialog I Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) berdialog dengan keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang di RS Polri, Jakarta Timur, Selasa (30/10). Dalam kunjungan tersebut Budi Karya Sumadi menjelaskan proses evakuasi serta memberi semangat secara langsung kepada keluarga korban.

A   A   A   Pengaturan Font

Padat, itulah pemandangan yang terlihat di Posko Keluarga Korban di Rumah Sakit Polri Said Sukanto, Jakarta Timur, Kamis (1/11). Puluhan keluarga korban kecelakaan Lion Air tersebar di beberapa sudut ruangan posko yang disediakan Lion Air Group.

Memasuki ruangan posko, laki-laki dewasa dan ibu-ibu, bahkan anak-anak duduk mengampar di karpet merah. Beberapa di antara mereka duduk di bangku yang sudah di sediakan oleh pihak maskapai Lion Air Grup.

Rona sedih terpencar wajah-wajah mereka yang sejak empat hari menunggu kepastian sanak sauaranya yang menjadi korban kecelakaan Lion Air, di antara mereka tampak serius menyaksikan berita televisi sembari menunggu kabar terupdate soal keluarga mereka.

Rata-rata ditangan atau dalam tas milik keluarga korban sejumlah dokumen yang berisikan biodata salah anggota keluarganya. Dokumen tersebut nantinya diserahkapan kepada pihak rumah sakit sebagai data pembanding idenfikasi jenazah.

Sementara itu, pihak Lion Air mencoba memecah kesedian dan stress keluarga korban kecelakaan dengan bersikap sopan dan ramah. Mereka tak segan-segan menghampiri keluarga korban soal infomarsi terbaru.

Sedangkan petugas psikolog memberikan pendampingan psikologi kepada keluarga korban pasca peristiwa tersebut. Karena sebagian besar keluarga korban terpukul dan mengalami guncangan psikologi. "Kami melakukan pendampingan kepada keluarga korban pasca kejadian kecelakaan. Misalnya ada yang menangis ada yang pengen curhat, baru kami lihat nanti mereka butuh tindakan lanjutan atau tidak. Mereka butuh konsenseling atau tidak, butuh terapi nggak kalau seperti itu kami sediakan ruangan khusus seperti kemarin di Polri ada ruangan khusus tersendiri," kata Ketua Himpunan Psikolog Indonesia, Wiene Dewi.

Menurutnya, kebanyakan para korban membutuhkan teman untuk bercerita dan mungkin ada juga yang membutuhkan relaksasi, stabilisasi emosi. "Tapi sebetulnya mereka butuh teman, butuh teman untuk didengarkan curhatannya, ceritanya, itu aja. karena biasanya kan mereka lebih merasakan kehilangan setelah ada serah terima (jenazah) sekarang kan masih ada yang 'ini ngimpi nggak ya? ini Bener nggak Ya? seperti itu," pungkasnya.

Sebanyak 53 keluarga korban musibah pesawat Lion Air JT 610 menjalani pendampingan psikologi di Gedung Promoter di Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I Raden Said Sukanto, Jakarta Timur Untuk pelaksanaan pendampingan, ada 20 psikolog dari biro Psikologi Mabes Polri, Psikologi Polda, Psikologi Rumah Sakit Polri dan ada tambahan dari Psikologi TNI Angkatan Udara.

Saat ini ada 53 keluarga yang y dilakukan. Pendampingan bukan hanya keluarga korban tapi juga ada petugas.

Kondisi para keluarga korban bermacam ada yang bisa menerima keadaan ada yang belum bisa terima terkait musibah yang menimpa anggota keluarganya. john abimayu/p-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top