Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Menanti Data Inflasi AS

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar rupiah berpotensi melanjutkan pelemahannya, hari ini (14/9), seiring menguatnya dollar AS menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS). Data tersebut akan menjadi petunjuk baru terkait rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed memulai tapering atau pengereman kebijakan injeksi likuiditas (QE).

"Investor sekarang melihat ke data AS untuk petunjuk lebih lanjut tentang jadwal The Fed untuk memulai pengurangan aset," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin (13/9).

Baca Juga :
Pasar Masih Waswas

Investor menunggu data indeks harga konsumen AS yang dirilis pada Selasa (14/9). Analis memperkirakan inflasi inti sedikit berkurang menjadi 4,2 persen.

Namun, Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker menegaskan sikapnya ingin mulai mengurangi pembelian aset. "Saya ingin proses tapering segera dimulai, agar proses tapering bisa kita selesaikan, jadi kalau kita perlu menaikkan kebijakan suku bunga, kita punya ruang untuk itu. Dan saya pikir kita perlu membeli sendiri opsi itu," ujarnya.

Baca Juga :
Rupiah Masih Tertekan

Penegasan itu mendorong pedagang obligasi tampaknya berpikir perlambatan inflasi tidak akan cukup untuk menunda pengurangan pembelian aset. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun meningkat menjadi 1,3462 persen.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top