Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menanti Data Ekonomi AS

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pelemahan rupiah terhadap dollar AS berpotensi berlanjut ke depan. Dengan catatan, data ekonomi di Amerika Serikat (AS) dalam beberapa waktu ke depan positif sehingga semakin memperkuat probabilitas kenaikan bunga acuan oleh bank sentral AS atau The Fed yang bakal direspons positif oleh dollar AS.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (21/2) sore, melemah 27 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.071 rupiah per dollar AS.

Analis sekaligus Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan The Fed dalam risalahnya mengatakan ekonomi AS dan pasar tenaga kerjanya tetap kuat, sehingga mendorong beberapa harapan setidaknya satu lagi kenaikan suku bunga tahun ini. Selain itu, lanjut Ibrahim, pelemahan rupiah juga dipicu naiknya harga minyak sehingga akan berdampak terhadap neraca perdagangan Indonesia kembali defisit.

Analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi mengatakan The Fed memang masih akan menahan suku bunganya namun bank sentral juga optimistis terhadap perekonomian AS. Jika perekonomian AS membaik, The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya satu kali lagi tahun ini.

Baca Juga :
Dukung Program BBI

"Makanya untuk ke depan rilis data-data ekonomi Amerika bakal sangat diantisipasi. Kalau data-datanya bagus, probabilitas kenaikan suku bunga tahun ini kemungkinan naik. Kalau tidak, The Fed masih akan menahan suku bunga," ujar Dini.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top