Menanti Data Ekonomi AS

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan konsolidasi jelang akhir pekan ini. Pelaku pasar diperkirakan masih menunggu rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) untuk melihat arah kebijakan bank sentral setempat atau The Fed.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan pertimbangan suku bunga Fed akan didasarkan pada data inflasi dan ketenagakerjaan AS.

Untjkniti, Josua memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (10/3), bergerak di kisaran 15.375-15.475 rupiah per dollar.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, akhir perdagangan Kamis (9/3), meningkat di tengah pasar menunggu data tenaga kerja AS.

Rupiah ditutup menguat lima poin atau 0,03 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.433 rupiah per dollar AS.

"Pelemahan rupiah terhadap dollar AS cenderung lebih rendah dibanding pelemahan kemarin seiring dengan aksi wait and see (mencermati) pelaku pasar pada data tenaga kerja AS besok dan inflasi minggu depan," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova di Jakarta.

Investor fokus pada data pekerjaan AS untuk Februari yang akan dirilis pada Jumat (10/3) untuk konfirmasi bahwa pertumbuhan pekerjaan yang kuat terus mendukung kenaikan suku bunga yang lebih besar. dollar melonjak sejak data pada 3 Februari menunjukkan bahwa pemberi kerja menambahkan 517.000 pekerjaan pada Januari.