Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Menanti Arah Kebijakan BI

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan penguatannya, hari ini (20/4), apabila imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun. Selain itu, pasar juga mencermati hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).

Seperti diketahui, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ditutup menguat, seiring positifnya mata uang regional. Rupiah ditutup menguat 17 poin atau 0,12 persen dari penutupan akhir pekan lalu menjadi 14.548 rupiah per dollar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, kemarin, mengatakan, penguatan rupiah terjadi seiring penurunan indeks dollar dan imbal hasil obligasi AS. "Indeks dollar dan yield US treasury (obligasi AS) turun setelah Federal Reserve (The Fed) menegaskan kembali pandangannya bahwa setiap lonjakan inflasi kemungkinan bersifat sementara," ujar Ibrahim.

Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,55 persen, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,57 persen. Sedangkan indeks dollar berada di level 91,16, turun dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 91,56.

Sementara itu kekhawatiran investor tentang jumlah Covid-19 yang terus meningkat secara global, di samping jumlah kematian global akibat virus yang mencapai angka 3 juta. Peluncuran vaksin Covid-19 yang lebih lambat dari yang diharapkan dan lonjakan strain mutan Covid-19 juga tetap mengkhawatirkan.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top