Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menanti Arah Kebijakan BI

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan koreksinya, hari ini (7/6). Risiko koreksi IHSG dipengaruhi kecemasan pelaku pasar terhadap potensi pengetatan moneter oleh Bank Indonesia (BI) melalui instrumen kenaikan suku bunga acuan pada bulan ini.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai pergerakan IHSG kemarin secara teknikal, membentuk death cross di area jenuh beli pada Stochastic RSI dan MACD berpotensi membentuk death cross. Valdy memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Selasa (7/6), melanjutkan koreksinya ke kisaran 6.950-7.000.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (6/6) sore, ditutup melemah dipimpin saham-saham sektor teknologi. IHSG ditutup melemah 86,38 poin atau 1,2 persen ke posisi 7.096,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,16 poin atau 0,69 persen ke posisi 1.043,54.

"Meski terkoreksi cukup signifikan, IHSG masih kuat bertahan di level psikologis 7.000 dan investor asing masih mencatatkan pembelian bersih," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta.

Dibuka melemah, IHSG mayoritas menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif sampai penutupan perdagangan bursa saham.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top