Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Menakutkan! Lebih Parah dari Pandemi Covid-19, Wamenkes Sebut Infeksi AMR Lebih Banyak Menelan Korban Jiwa

Foto : The Guardian

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono memperingatkan infeksi dari resistansi terhadap obat atau antimicrobial resistance (AMR) telah membunuh 1,27 juta orang di dunia setiap tahun.

Dante menilai, kematian akibat AMR lebih berbahaya apabila dibandingkan dpandemi COVID-19

"Pandemi COVID-19 yang melanda seperti tsunami, sedangkan AMR lebih seperti air pasang laut. Secara diam-diam, prevalensinya terus meningkat," kata Dante ketika membuka agenda Side Event G20 Kesehatan tentang AMR di Nusa Dua Bali, Rabu.

Mengutip Antara, Dante menjelaskan AMR ditemukan sejak 70 tahun yang lalu, ketika masyarakat mulai masif menggunakan antibiotik untuk mencegah berbagai penyakit. Sayangnya, banyak masyarakat yang menyalahgunakan penggunaan antibiotik dan memicu munculnya AMR.

"Sampai pada titik di mana sering disalahgunakan, diperoleh tanpa resep dokter, dan sering disalahgunakan pada manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan. Akibatnya AMR muncul," katanya.

Akibatnya, Dante mengatakan kini semakin banyak penyakit yang tidak dapat diobati, perawatan yang menyelamatkan jiwa menjadi jauh lebih berisiko, dan biaya perawatan kesehatan meningkat sebagai akibat durasi penyakit hingga perawatan yang berkepanjangan.

Dante mengatakan dampak AMR terus meningkat di berbagai sektor, termasuk ekonomi. Para ahli memperkirakan AMR dapat menyebabkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) tahunan global turun sebesar 3,8 persen pada 2050.

Sementara itu, Side Event AMR merupakan rangkaian kegiatan dari 3rd Health Working Group (HWG) di Bali pada 22-24 Agustus 2022.

Selain Dante, pertemuan yang diselenggarakan di Paruman Ballroom Hotel Hilton Nusa Dua Bali itu juga diikuti secara daring oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, serta Asisten Direktur Jenderal Antimocroba WHO Hannan Balkhy.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top