Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menakjubkan! Mulai Mengering, Israel akan Pompa Air Laut Mediterania untuk Isi Danau Terbesar di Negaranya

Foto : Istimewa

Danau Galilea.

A   A   A   Pengaturan Font

Danau Galilea, sebuah danau air tawar yang menjadi sumber air utama bagi penduduk di Israel utara selama ribuan tahun menghadapi masa depan yang suram. Mengutip CNN International, krisis iklim telah menyebabkan fluktuasi yang signifikan pada permukaan air danau. Permukaan air danau itu bahkan diprediksi akan menyurut parah pada lima tahun ke depan.

Padahal Danau Galilea telah mengairi kebun-kebun anggur dan pertanian lokal yang menanam segala sesuatu mulai dari sayuran hijau hingga gandum dan jeruk keprok. Arkeologi, sumber air panas, dan jalur pendakiannya menghadirkan pariwisata dan mata pencaharian bagi masyarakat setempat.

Walaupun, perubahan iklim dan pengelolaan air yang tidak berkelanjutan telah membuat danau mengering di seluruh Timur Tengah dan sekitarnya, tetapi pemerintah Israel memiliki solusi.

Tel Aviv berencana untuk memompa air dari laut Mediterania, mengambil garamnya atau desalinasi dan mengirimkannya ke seberang negara untuk mengisi danau bila diperlukan.

Israel diketahui memang memiliki banyak keahlian dalam desalinasi. Sebagai negara yang rawan kekurangan air, Israel telah mengambil air laut dari Mediterania dan mengolahnya melalui proses yang disebut reverse osmosis, yang pada dasarnya adalah proses mengeluarkan garam dari air untuk membuatnya dapat diminum. Setidaknya, Israel telah melakukan kegiatan ini selama lebih dari dua dekade.

Lima pabrik desalinasi di sepanjang pantai sekarang menyediakan hampir semua air keran untuk 9,2 juta orang di negara itu.

Namun, solusi itu menghadirkan masalah lain. Mengutip CNN International, proses ini cenderung menggunakan gas alam, bahan bakar fosil yang berkontribusi terhadap krisis iklim. Ironinya, krisis iklim tentu menjadi faktor yang melahirkan cuaca ekstrim kemudian menyebabkan permukaan air danau semakin berfluktuasi.

Dalam proyek teranyar ini, pipa air selebal 1,6 meter akan membentang sepanjang 31 kilometer. Pipa ini akan mengalirkan air untuk kemudian mengisi Danau Galilela.

Dalam beberapa bulan ke depan, pipa baru senilai 264 juta dolar AS ini diharapkan mulai berfungsi. Pipa diharapkan mampu memindahkan 120 juta meter persegi air per tahun.

Cara ini juga membantu pengembangan pertanian di wilayah yang lebih luas, katanya, serta hubungan dengan negara tetangga Yordania.

Pada tahun 2021, kedua negara menandatangani perjanjian baru di mana Yordania akan menerima 200 juta meter kubik air desalinasi per tahun dari Israel dengan imbalan energi matahari untuk membantu memberi daya pada jaringan listrik Israel. Jumlah itu bahkan setara 20 persen dari kebutuhan air Yordania. Perusahaan Emirat akan membangun 600 pembangkit listrik tenaga surya di Yordania untuk menghasilkan energi.

"Keunikan proyek ini adalah memberikan kami fleksibilitas yang hampir tak terbatas," kata Noam Ben Shoa, kepala insinyur perusahaan air nasional Israel.

"Pada dasarnya kami dapat mengambil air di tempat yang tersedia ... dan hanya mengalihkannya dan mengangkutnya ke mana pun dibutuhkan. Di pusat-pusat populasi, untuk keperluan pertanian atau industri juga," ujarnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top