Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menakar Peluang Investasi Spanyol di Indonesia

Foto : foto-foto: KBRI MAdrid di Spanyol

Dubes Republik Indonesia untuk Spanyol Yuli Mumpuni Widarso (ketiga dari kanan) bersama para konsul kehormatan negara-negara sahabat yang berlatar belakang pengusaha, bankir, dan pengacara serta kalangan industri pariwisata usai seminar peluang bisnis ASEAN di Sevilla, Spanyol, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Perkembangan investasi Indonesia-Spanyol dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2012-2016) menunjukan peningkatan yang signifikan.

Spanyol merupakan negara ke-enam terbesar di Uni Eropa yang menjadi sumber investasi asing, dan pasca penerapan kebijakan "Look East Policy" pada 2013, dewasa ini hampir dua pertiga total belanja 35 perusahaan besar Spanyol disalurkan untuk investasi ke luar negeri. Sektor yang termaju dalam arus internasionalisasi perusahaan- perusahaan Spanyol tersebut adalah perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang infrastruktur dan konstruksi.

Kedutaan Besar RI (KBRI) Madrid menilai Spanyol yang memiliki kebijakan mendorong internasionalisasi perusahaan-perusahaannya ke luar negeri merupakan sumber investasi yang sangat potensial bagi Indonesia. Spanyol memiliki perusahaan-perusahaan besar di bidang infrastruktur, konstruksi, energi terbarukan, tekstil, industri pariwisata, maritim, dan agro-food yang maju dalam teknologi dan inovasi. (Tabel 2).

Selain itu, perusahaan - perusahaan konstruksi Spanyol juga sangat berpengalaman dalam berbagai megaproyek pembangunan infrastruktur di beberapa negara seperti perluasan Terusan Panama, Terusan Suez dan jalur KA Cepat Mekkah - Medinah.

Sesuai dengan Nawa Cita Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang salah satunya memprioritaskan pembangunan sektor maritim, maka KBRI Madrid sejak awal 2015 dalam kegiatan promosi peluang investasi yang diselenggarakan di berbagai kota di Spanyol memfokuskan pada investasi sektor maritim.

Upaya-upaya yang dilakukan KBRI Madrid dalam meningkatkan nilai investasi Spanyol ke Indonesia antara lain sejak 2014 bekerja sama dengan Kemenhub, Kementerian PUPR, Kementerian BUMN dan BUMN konstruksi, serta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) setiap tahun menyelenggarakan Forum Bisnis di berbagai kota bisnis terkemuka Spanyol, yakni pada 2014 (Madrid, Barcelona); 2015 (Madrid, Bilbao); 2016 (Madrid, Vigo, Las Palmas, Valencia, Barcelona); dan 2017 (Sevilla, Madrid, Vigo, Zaragoza). sur/R-1

Kenaikan Signifikan

Merujuk pertemuan bilateral Presiden RI, Joko Widodo dengan PM Spanyol, Mariano Rajoy Brey di sela-sela Pertemuan Tingkat Tinggi G-20 di Hamburg, Jerman, pada 7 Juli 2017, khususnya pembicaraan tentang peluang investasi di Indonesia, KBRI Madrid menyampaikan informasi yang lebih rinci dan teknis mengenai perkembangan investasi Spanyol di Indonesia pada kurun waktu 2012 - 2016. (Tabel 1)

Berdasarkan informasi dari BKPM, KBRI Madrid mencatat bahwa nilai realisasi Foreign Direct Investment (FDI) dari Spanyol ke Indonesia pada periode 2012 - 2015 mengalami kenaikan yang signifikan, yakni dari 3,1 juta dólar AS pada 2012, menjadi 56,6 juta dólar AS pada 2015, naik sekitar 53,5 juta dólar AS. Bahkan dihitung sejak 2010 - 2016, nilainya telah mencapai 168 juta dólar AS, menempatkan Spanyol pada urutan ke 27 negara-negara yang menanamkan modalnya di Indonesia.
Jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya, Spanyol menempati peringkat ke 10 setelah Belanda, Inggris, Swiss, Prancis, Jerman, Luxemburg, dan Italia.

Pada 2014 terjadi peningkatan terbesar, mencapai 500 persen yaitu dari 2,9 juta dólar AS pada 2013 menjadi 15,7 juta dólar AS pada 2014. Kecenderungan naik tersebut terus berlangsung pada 2015 yang meningkat 300 persen menjadi 56,6 juta dolar AS. Namun pada 2016 realisasi investasi Spanyol di Indonesia hanya mencapai 50,09 juta dólar AS, turun 6,09 juta dólar AS.

Beberapa perusahaan besar Spanyol yang telah menanamkan modalnya di Indonesia antara lain perusahaan minyak Repsol, Airbus Defense & Space yang berasal dari CASA Spanyol yang menanamkan modal di Indonesia sejak 1976, bekerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia, untuk perluasan perusahaan patungan Airbus Indonesia di Bandung, Hotel Melia International yang sejak 1981 hingga saat ini telah membuka 13 hotel di seluruh Indonesia dan masih akan membuka lagi sekitar 10 hotel baru di beberapa destinasi pariwisata unggulan Indonesia.

Selain itu juga terdapat perusahaan fashion retail terbesar di Spanyol, Inditex Fashion Retail, memproduksi garment untuk memasok permintaan internasional. sur/R-1

Penyediaan Kredit Lunak

Investasi Spanyol di Indonesia periode 2012 - 2016 yang cenderung terus meningkat tersebut antara lain dilatarbelakangi oleh situasi krisis keuangan yang dihadapi oleh Pemerintah Spanyol pada 2009 dan terus bergulir hingga 2013 sehingga Pemerintah Spanyol harus menerapkan kebijakan pengetatan anggaran yang berdampak pada sulitnya menciptakan lapangan kerja.

Menghadapi situasi anggaran yang ketat tersebut, maka Pemerintah Spanyol pada 2013 - 2015 mendorong perusahaan-perusahaan Spanyol untuk mencari mitra di negara-negara yang menyediakan peluang besar, seperti kawasan Timur Tengah dan Asia yang rata-rata mempunyai pertumbuhan ekonomi di atas 4 persen per tahun dan mengadopsi kebijakan yang disebut "Look East Policy".

Pada 2015 kebijakan tersebut diperkuat dengan penyediaan dana kredit lunak sebesar 450 juta dolar AS bagi perusahaan menengah Spanyol yang akan memperluas ekspansi bisnis ke wilayah Asia.

Namun peningkatan yang dicapai hingga 2015 tersebut tidak berlangsung pada 2016, kemungkinan terdampak oleh menurunnya investasi internasional Spanyol. Menurut Banco de Espana (Maret 2017), total investasi Spanyol ke dunia pada 2015 tercatat Euro 40.114 juta, namun pada 2016 hanya mencapai Euro 37.778 juta.

Selain itu, kemungkinan juga karena pada 31 Desember 2015 masa berlaku Persetujuan Mengenai Peningkatan dan Perlindungan Secara Resiprokal Penanaman Modal antara Indonesia dan Spanyol yang ditandatangani pada 30 Mei 1995 telah berakhir.

Kiranya dapat dipahami jika pada periode 1 Januari - 31 Desember 2016 nilai realisasi investasi Spanyol ke Indonesia turun dari 56,6 juta dolar AS (2015) menjadi hanya 50,09 juta dolar AS pada 2016.

KBRI Madrid telah meminta perhatian BKPM dan Pemerintah Spanyol untuk perpanjangan dokumen kesepakatan tersebut agar peluang yang tersedia di Indonesia lebih menarik bagi pelaku bisnis Spanyol. sur/R-1

Komentar

Komentar
()

Top