Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mempelajari Terbentuknya Mars dan Bumi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Planet Mars dekat dengan Bumi dan memiliki batuan keras, tidak seperti planet besar semacam Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, lain di tata surya yang berupa gas. Meski memiliki material yang hampir mirip namun keduanya memiliki perbedaan.
Mars misalnya tidak memiliki lempeng, yang di Bumi sebagai penyebab gempa. Gempa di planet merah disebabkan oleh retakan dan patahan pada karena adanya tekanan dari keraknya.
"Studi (Insight) ini adalah kesempatan sekali seumur hidup," kata penulis utama studi inti dan seismolog di ETH Zurich Simon Stahler, seperti dikutip CNN.
"Butuh waktu ratusan tahun bagi para ilmuwan untuk mengukur inti Bumi. Setelah misi Apollo, mereka membutuhkan 40 tahun untuk mengukur inti Bulan. InSight hanya membutuhkan dua tahun untuk mengukur inti Mars," lanjutnya.
Bumi memiliki inti luar cair yang mengelilingi inti dalam yang padat. Misi InSight yang diperpanjang hingga 2022, setelah mendarat di permukaan Mars pada 26 November 2018 akan mencari data yang bisa menunjukkan apakah Mars serupa atau berbeda dari planet Bumi.
Stahler, memaparkan Mars pernah aktif secara vulkanik, hal ini terlihat di seluruh permukaan planet merah berdasarkan gambar dari wahana pengorbit Mars. Sebagian besar gempa besar yang terdeteksi oleh InSight berasal dari satu wilayah tertentu dengan nama Cerberus Fossae.
Wilayah ini yang mungkin aktif secara vulkanik baru-baru ini, beberapa juta tahun yang lalu dipenuhi dengan jejak batu, kemungkinan terbentuk ketika mereka bergerak karena gempa. Sementara itu, wilayah vulkanik lainnya di Mars tampak sepi. Tapi InSight terus mendengarkan dan menunggu gempa mars dengan magnitudo lebih besar dari 4,0.
"Kami masih ingin melihat yang besar," kata penulis utama studi kerak dan ilmuwan riset pada Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, Mark Panning. "Kami harus melakukan banyak pemrosesan yang cermat untuk menarik hal-hal yang kami inginkan dari data ini. Memiliki acara yang lebih besar akan membuat semua ini lebih mudah," papar dia.
Aliran data InSight yang stabil yang dikirim ke ilmuwan di Bumi akan berakhir dalam waktu sekitar satu tahun lagi ketika sel surya tidak dapat lagi menghasilkan daya yang cukup. Tetapi para peneliti akan mempelajari deteksi yang dibuat InSight selama beberapa dekade mendatang untuk mempelajari sebanyak mungkin tentang planet tetangga yang masih penuh teka-teki itu.
"Mars masih memberi kita banyak misteri, terutama apakah itu terbentuk pada waktu yang sama dan dari bahan yang sama dengan Bumi kita," pungkas penulis studi seorang profesor seismologi dan geodinamika di ETH Zurich, Domenico Giardini. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top