Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Creativepreneur

Mempelajari Pasar sebelum Memulai Wirausaha

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Menjadi seorang wirausaha ternyata bukanlah angan-angan saja. Meskipun begitu, masih banyak yang ingin memulai bisnis namun tidak tahu harus mulai dari mana. Faktanya di realitas ekonomi yang baru saat ini, banyak orang yang menyadari bahwa pekerjaan yang mereka inginkan sebenarnya tidak ada. Sehingga akhirnya, hanya sedikit orang yang berani untuk menciptakan pekerjaan yang mereka sukai.

Christian Sugiono, aktor yang juga seorang wirausahawan di industri kreatif mengatakan setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan untuk menjadi creativepreneur. Hal pertama adalah harus mengetahui persis apa yang akan dikerjakan. Menurut Christian, apa yang harus dikerjakan akan menjadi step awal untuk memulai.

Ia pun mengaku banyak orang ingin menjadi seorang creativepreneur, namun masih tidak tahu apa yang akan dikerjakan. Padahal, sebenarnya ide bisa didapatkan dengan mudah, tergantung bagaimana cara kita berpikir.

Mulailah berpikir dengan mengetahui bisnis seperti apa yang ingin dikerjakan. Cara mengetahuinya adalah dapat dengan cara merefleksikan diri. Ingat-ingat lagi skill apa yang paling menonjol dari diri Anda dan dapat digunakan sebagai peluang bisnis.

Kemudian, pelajari bisnis yang Anda minati untuk mengetahui apakah bisnis tersebut benar cocok dan sesuai dengan keinginan Anda.

"Ketahui juga target konsumen sebelum memulai bisnis Anda. Semisalnya latar belakang, jenis kelamin, usia, sehingga bersedia membeli produk atau menggunakan jasa Anda. Ini merupakan salah satu hal yang paling penting karena dapat mempengaruhi bisnis yang Anda lakukan ke depannya," ungkapnya.

Bisa dengan melakukan riset mendasar dengan membaca jurnal-jurnal lokal dengan data yang relevan, atau bisa juga memperoleh informasi dari target pasar atau pelanggan secara langsung dengan cara mendengarkan mereka.

Pelajari juga keuangan pribadi dan uang yang dibutuhkan untuk bisnis karena sebagai wirausaha, kehidupan pribadi dan kehidupan bisnis saling berhubungan. "Termasuk, Anda adalah investor pertama dan mungkin satu-satunya dalam bisnis tersebut," tambahnya.

Memiliki pemahaman mendetail tentang keuangan pribadi dan mampu menelusurinya, adalah salah satu langkah penting sebelum mampu mencari pembiayaan dari luar.

"Pisahkan juga rekening pribadi dan bisnis untuk mencegah bercampurnya data keuangan sehingga menjadi berantakan," ujarnya.

Mencari Partner yang Ideal

Setelah menemukan apa yang akan dikerjakan, Christian menambahkan bahwa harus mengerjakannya dengan sepenuh hati. Karena ia percaya, bahwa sesuatu yang dikerjakan dengan sepenuh hati maka hasilnya akan bagus dan pekerjaan tersebut tidak akan terada lelahnya.

"Ngerjain pakai hati itu pasti lebih bagus hasilnya dan istilahnya kalian enggak pakai tenaga dan keringat. Apalagi nanti banyak problem muncul. Ketika pakai hati mudah-mudahan permasalahan itu bisa lewat," kata Christian saat bercerita dalam acara COTALKS: The Challenges on Becoming Creativepreneur.

Sama halnya dalam melakukan pekerjaan apapun, pasti memerlukan bantuan dari orang lain, tak terkecuali menjadi seorang creativepreneur. Menurut Christian, mencari partner yang tepat adalah hal yang paling sulit.

Ia meyakini bahwa tanpa partner yang tepat, ide untuk membangun suatu usaha tidak akan dapat berjalan lancar. Sehingga partner yang tepat adalah tombak dalam menjalankan suatu ide yang berniat untuk dikembangkan.

"Paling susah ini cari partner, ketika kita punya ide kita harus punya partner yang bisa mengkomunikasikan ide dengan visi dengan jelas. Kadang-kadang orang kreatif itu susah komunikasinya karena mereka semuanya ada di kepala jadi punya kelemahan berkomunikasi," katanya.

Maka dari itu, ia menyarankan untuk mencoba mengkomunikasikannya melalui presentasi karena partner harus tahu dan mengerti dengan jelas ide dan visi yang ingin dikembangkan. Karena banyak kasus yang terjadi ketika partner salah mendapat visi yang disampaikan, salah pemahaman dalam berkomunikasi, sehingga akhirnya bisnis tersebut harus bubar. gma/R-1

Pasar Indonesia Lebih Santai

Berbeda dengan masyarakat Singapura yang memiliki mobilitas tinggi, masyarakat Indonesia meskipun mempunyai aktivitas yang banyak masih sempat melakukan kegiatan bersantai sejenak menikmati dan menghargai kopi.

Hal itulah yang mendorong gerai kopi dan pastry asal Singapura, Joe and Dough membuka gerainya untuk pertama kali di Indonesia. Hal itu diutarakan oleh Damien Koh, Co-Founder dan Managing Director Joe and Dough.

"Ketika di sini kami terkejut dengan pasar di sini yang mempunyai apresiasi mengenai kopi dan hal-hal baru. Mereka peduli bagaimana proses makanan tersebut," katanya.

Sedangkan di Singapura, orang cenderung sekadar membeli kopi dan makanan saja kemudian membawanya sekalian pergi ke kantor. Maka dari itu, konsep gerai mereka pun berbeda dengan yang ada di Singapura. Di sana mereka lebih ke arah gerai kecil yang simpel, sedangkan di Jakarta lebih ke bentuk kafe yang mengutamakan pengalaman pelanggan sebagai fokus utamanya.

"Kalau di sana konsepnya lebih cepat karena budaya di sana lebih cepat, sedangkan di sini jauh lebih santai. Maka dari itu kami berharap untuk dapat mendorong semangat kebersamaan dengan menyediakan ruang ideal bagi interaksi sosial," kata Damien.

Berbeda dengan yang ada di Singapura, yang kebanyakan menggunakan biji kopi dari negara lain, di Indonesia menggunakan biji kopi lokal untuk menciptakan rasa kopi Indonesia. Terlebih, Indonesia memiliki keragaman kopi yang banyak sekali sehingga menjadikannya cocok untuk membuka bisnis di sini.

Yang menarik adalah, kedai Damien dan isterinya ini, tidak hanya ingin memperkenalkan sajian khas Singapura, namun mengkombinasikannya dengan hidangan khas Indonesia. Semisalnya sajian emping yang dibuat seperti layaknya nachos lengkap dengan saus salsa. Tekstur emping yang kering dan garing membuatnya cocok sebagai pengganti nachos. "Kami tidak ingin menghilangkan yang ada di Indonesia dan menjadikannya sesuatu yang unik," tutur Damien. gma/R-1

Komentar

Komentar
()

Top