Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesehatan Keluarga

Membangun Budaya Konsumsi Sehat pada Anak

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Banyak kiat khusus untuk meredam ancaman obesitas di kalangan anak dan dewasa remaja. Dan yang tidak kalah penting adalah soal pemahaman membangun pola hidup sehat sedini mungkin.

Idealnya soal pola konsumsi yang baik dan benar mesti dimiliki semua orang, tak terkecuali kalangan anak dan dewasa remaja. Apabila ini dilakukan tumbuh kembang generasi penerus ini berjalan maksimal, baik dari segi fisik maupun intelektualitas.

Pakar Nutrisi dan Guru Besar IPB Prof Dr Ir Ali Khomsan, MS menjelaskan, masyarakat urban saat ini memiliki permasalahan pola makan yang cukup kompleks.

"Padahal pola hidup sehat sejak dini akan memengaruhi tumbuh kembang anak, bahkan kualitas hidup mereka ketika dewasa. Sebagai contoh, anak yang telah terbiasa menerapkan pola makan sehat pada saat dewasa akan memiliki risiko lebih rendah terhadap Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti obesitas, hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung. Oleh karenanya penting bagi orang tua untuk senantiasa memperhatikan asupan anak dan menyediakan gizi yang seimbang," katanya pada peluncuran produk baru Milo di Jakarta, belum lama ini.

Oleh karena itu, Prof. Ali menekankan pentingnya peran orang tua membangun pola konsumsi anak sedini mungkin, dimulai dari 'meja makan' rumah. Mengingat kasus obesitas di kalangan anak Indonesia sudah sangat meresahkan. Menurut Data Riset Kesehatan Nasional 2016, sekitar 20,7 persen penduduk dewasa Indonesia mengalami kegemukan. Angka tersebut meningkat dari 15,4 persen pada 2013. Kajian Global Burden of Diseases yang dipublikasikan jurnal ilmiah, Lancet pada 2014 pun menempatkan Indonesia di posisi 10 dalam daftar negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia.

Prof. Ali pun menganjurkan agar para orang tua, sudah saatnya memberi pengetahuan soal budaya konsumsi yang sehat, agar mendapat manfaatnya.

Berdasarkan anjuran dari Kementerian Kesehatan RI, dalam sehari, konsumsi gula untuk orang di Indonesia adalah 50 gram. Setara dengan empat sendok makan per hari. Sedangkan, anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO), hanya 25 gram per hari.

"Kalau kurang, glukosa tidak bisa sampai ke otak, maka muncul mengantuk. Kalau kelebihan, oksigen akan lari ke perut padahal otak membutuhkan oksigen, mengantuk juga. Makanya asupan glukosa sarapan harus pas," ujar Prof. Ali

Business Executive Officer Beverages Business Unit PT Nestlé Indonesia Prawitya Soemadijo, menjelaskan, peluncuran produk Milo terbaru ini memang dirilis berdasarkan semangat meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi untuk masa depan anak yang lebih sehat.

"Kami meningkatkan kandungan vitamin dan mineral, seperti vitamin 86, B12, C, D, dan zat besi. Kami berharap Milo yang lebih sehat dan lebih lezat ini dapat terus mendampingi anak-anak dalam menjalani aktivitas keseharian mereka," terang Prawitya.

Wajib Bergerak

Untuk menekan risiko kegemukan pada anak, juga harus mengedukasi anak soal aktivitas fisik. Badan Kesehatan Dunia merekomendasikan, aktivitas fisik anak harus lebih dari 60 menit sehari.

"Pada kenyataannya, anak-anak di Indonesia masih sangat kurang untuk aktif bergerak. Padahal di sekolah sebenarnya sudah menerapkan pola hidup aktif seperti ekstrakurikuler, pelajaran olahraga, class meeting, dan kompetisi sekolah," ujar Mury Kuswari SPd MSi, Ketua Umum Asosiasi Nutrisionis Kebugaran dan Olahraga Indonesia (ANOKI).

Pihaknya mengutip berdasarkan sebuah penelitian, anak-anak Indonesia hanya sembilan persen (laki-laki) dan dua persen (perempuan) yang memenuhi panduan 60 menit beraktivitas fisik tingkat sedang.

Salah satu pemicu anak malas bergerak adalah pemakaian gadget yang terlalu lama. "Selain mendapatkan asupan gizi yang cukup, pola hidup aktif sudah harus ditanamkan pada anak sejak dini. Anak yang rutin berolahraga memiliki kemampuan kognitif, mental, serta nilai-nilai kehidupan seperti sportivitas, pantang menyerah, percaya diri, dan kerja sama tim yang lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi anak usia sekolah untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur dan didukung dengan asupan gizi yang seimbang agar tetap berenergi setiap hari," tandas Mury. ima/R-1

Memupuk Potensi Generasi Muda

Pada kesempatan yang berbeda, pengembangan ekonomi kreatif, saat ini sedang menjadi peradaban baru dunia sehingga mensyaratkan setiap insan yang terlibat memiliki kreativitas dan produktivitas. Mereka harus mampu mengaktivasi jiwa kewirausahaan muda sehingga dapat membangun industri kreatif yang tepat guna sesuai dengan bakat dan karakternya.

Untuk mencapai tujuan itu, kreativitas dan produktivitas mutlak ditumbuhkan sejak dini dan diasah melalui berbagai wadah. Ini pula yang mendorong penerbit Erlangga dan 2Madison Gallery mendukung sepenuhnya pengembangan industri kreatif dengan menyelenggarakan Erlangga Talent Week 2018 di Ballroom Kuningan City, Jakarta , pada 25 - 27 Oktober 2018 mendatang.

Erlangga Talent Week (ETW) didedikasikan khusus untuk para siswa, guru, orang tua, masyarakat umum sebagai wadah menumbuhkan dan mengasah bakat dan keahlian (skill) generasi muda Indonesia.

"Even ini merupakan perpaduan aktivitas perlombaan, talkshow, unjuk bakat dan kreativitas, hiburan, serta tidak kalah penting pameran buku-buku bagi siswa, guru, orang tua dan masyarakat umum," katanya.

Rizal Pahlevi, Manajer Marketing Nasional Penerbit Erlangga menyatakan, Erlangga Talent Week 2018 mengundang berbagai pemangku kepentingan industri kreatif untuk berpartisipasi menyukseskan acara. Yang menarik selain bisa menyaksikan lomba speech contest, talent show, storytelling, seminar dan talkshow bersama pakar dan selebritas, Anda juga bisa menikmati penampilan musisi ternama seperti Stars & Rabbit dan Payung Teduh.

Even Erlangga Talent Week merupakan penyelenggaraan kali keenam sejak 2009. Pada 2009 diselenggarakan di Mal Pejaten Village, sedangkan pada 2010 dan 2011 di Cilandak Town Square (dengan nama Erlangga Family Fair); Kemudian pada 2016 di Mal One Belpark dan 2017 di Mal Kota Kasablanka (dengan nama Erlangga Back to School). ima/R-1

Komentar

Komentar
()

Top