Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Wisata Nias

Melihat Sisa Peninggalan Zaman Batu di Desa Adat Bawomataluo

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dari ketinggian desa Bawomataluo kini wisatawan dapat menyaksikan pemandangan dengan latar belakang Desa Orahili dan pemandangan Pantai Sorake serta Teluk Lagundri yang berada di tenggara pulau. Kedua pantai yang berada di teluk dikenal sebagai surga bagi para peselancar (surfer) dari berbagai negara.

Tak jauh dari gerbang desa adat Bawomataluo yang menanjak, deretan omo hada atau rumah adat mulai terlihat di sisi kanan kiri jalan. Rumah tradisional ini menjadi tempat tinggal para kepala negeri atau tuhenon, kepala desa atau salawa, dan kaum bangsawan.

Pada omo hada, bangunannya berbentuk persegi dan terdapat tiang-tiang dari kayu serta atap rumbia. Rumah adat ini tampak sama namun jika dilihat lebih jeli ada beberapa perbedaan pada ukuran, tinggi, serta tangga masuk ke dalam rumah.

Ternyata perbedaan ini disengaja dengan tujuan untuk membedakan strata sosial pemilik rumah. Biasanya di depan rumah ada tugu batu, dan semakin tinggi tugu tersebut, maka melambangkan status sosial seseorang.

Selain omo hada ada juga omo sebua, jenis rumah adat atau rumah tradisional yang khusus dibangun untuk kepala adat dengan tiang-tiang besar dari kayu besi dan atap yang tinggi. Omo sebua didesain secara khusus untuk melindungi penghuninya daripada serangan pada saat terjadinya perang suku pada zaman dahulu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top