Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Wisata Nias

Melihat Sisa Peninggalan Zaman Batu di Desa Adat Bawomataluo

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Berawal dari ritual adat, pada kenyataannya hombo kini telah bergeser menjadi olahraga tradisional Suku Nias. Lompat batu telah menjadi bagian dari kegiatan yang menghubungkan aktivitas fisik dengan ritual, seni, dan bela diri.

Batu yang dilompati berbentuk monumen piramida dengan bagian atas datar. Kesuksesannya bukan hanya diukur pada kemampuan melompatinya namun juga juga harus bisa mendarat dengan tetap dalam keadaan berdiri. Jika terjadi kesalahan risikonya berupa cedera otot bahkan patah tulang.

Selain melihat atraksi lompat batu di desa tersebut bisa melihat bangunan rumah adat, tradisi sisa peninggalan zaman megalitik, tarian tradisional. Cara terbaik berkunjung ke sini adalah pada saat diadakan Festival Budaya Bawomataluo yang diadakan setahun sekali.

Nama Bawomataluo berarti matahari terbit. Desa yang berada pada 324 meter di atas permukaan laut (mdpl) memang sangat cocok untuk melihat matahari tersebut karena berada di tempat yang lebih tinggi dari lingkungan sekitarnya.

Bawomataluo diperkirakan desa ini telah ada sejak abad ke-18. Titik ketinggian ini dipilih untuk memantau wilayah di sekitar sekaligus sebagai benteng pertahanan jika terjadi penyusupan oleh musuh. Saat itu mereka saling berperang satu sama lain untuk memperluas atau mempertahankan teritorial kampung mereka.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top