Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bandung Planning Gallery

Melihat Bandung Dulu, Kini, dan Nanti

Foto : KORAN JAKARTA/Teguh Rahardjo

» Wali Kota Bandung Ridwan Kamil ketika meresmikan Bandung Planning Gallery, museum baru yang berada dalam kompleks Balai Kota Bandung. Museum ini merupakan anjungan perencanaan kota yang menampilkan kaleidoskop pembangunan kota di masa lalu, masa kini, dan perencanaan kota di masa yang akan datang.

A   A   A   Pengaturan Font

Sejak awal Agustus, masyarakat Bandung dapat menikmati museum terbaru yang berkesan modern dan kekinian. Namanya Bandung Planning Gallery (BPG). Lokasinya ada di komplek Balaikota Bandung, Jalan Wastukancana.

Sejak diresmikan 1 Agustus oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil, museum baru yang ada bersebelahan dengan Taman Sejarah Kota Bandung itu sudah ratusan yang mengunjunginya. Bahkan pada Sabtu akhir pekan lalu, atau beberapa hari sejak dibuka, dalam sehari saja ada sekitar 400 orang pengunjung yang melongok museum ini. Lalu apa menariknya museum ini?

Museum ini merupakan bangunan lama bekas Gedung DPRD Kota Bandung yang kini dimanfaatkan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Bandung. Museum ini pun dikelola oleh badan tersebut.

Dari luar tidak terlalu nampak sebagai museum. Sebab bangunannya terkesan modern, dengan cat putih di dindingnya. Sebuah tulisan Bandung Planning Gallery ada di sisi kiri dari pintu masuk.

Saat masuk, pengunjung diminta untuk mengisi daftar tamu. Uniknya bukan di buku tamu yang ditulis dengan bolpoint. Namun harus mengisi di layar komputer, nama, alamat email dan asal kotanya. Nah, dari sini pengunjung sudah mulai merasa sedang memasuki gedung yang modern bukan museum pada umumnya yang terkesan tua.

Pengunjung kemudian wajib menitipkan tas atau barang bawaan, namun masih diperbolehkan membawa kamera untuk berfoto. Karena memang tempat ini menjadi lokasi baru untuk berswafoto yang instagramable.

Sebelum berkeliling, usahakan Anda sudah menggunakan apilkasi BPG yang dapat diunduh di Play Store. Tujuannya agar dapat mengikuti penjelasan yang disampaikan di dalam museum. Aplikasi ini nantinya akan menjadi narator tentang segala sesuatu di dalam museum. Tinggal di klik saja.

Indeks Kebahagiaan Warga

Museum ini merupakan anjungan perencanaan kota pertama di Indonesia. Anjungan tersebut menampilkan kaleidoskop pembangunan kota di masa lalu, masa kini, dan perencanaan kota di masa yang akan datang. Berbagai maket pembangunan ditampilkan, mulai dari maket pusat Kota Bandung hingga peta tiga dimensi cekungan Bandung.

Di dalamnya, sejarah dan perencanaan kota ditampilkan dalam berbagai produk kreatif. Pengunjung akan bisa menyaksikan sejarah Kota Bandung dalam bentuk video animasi interaktif, mulai dari bagaimana dataran Bandung terbentuk dari danau purba, kondisi geografis saat ini, hingga pembangunan Kota Bandung menjadi kota cerdas.

Yang juga difasilitasi dengan teknologi Augmented Reality yang bisa membuat pengunjung melihat perencanaan sistem transportasi Bandung, Bandung Baheula, dan merasakan sensasi berada di kota cerdas.

Ridwan Kamil dalam pembukaan anjungan ini menyatakan museum ini wujud semangat dari open government di mana pemerintah membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengetahui informasi pembangunan. Selain itu, masyarakat bisa memberikan aspirasi melalui kanal yang telah disediakan di museum tersebut.

Pengunjung yang masuk ke museum BPG ini akan diarahkan untuk berkeliling menuju ke spot-spot yang ada secara teratur. Mulai melihat ke area Bandung masa lalu. Di area ini akan diperlihatkan tentang terbentuknya dataran Bandung dari danau purba, hingga sejarah berdirinya Bandung dan perencanaan perkotaan dahulu.

Semua tersaji pada layar televisi LED yang dipasang di dinding. Selain men-display video, pengunjung juga bisa mengetahui cerita video dari catatan kecil di bawah layar televisi.

Area selanjutnya adalah Bandung masa kini. Dijelaskan kondisi geaografis Bandung terkait pencapaian pembangunan sampai saat ini. Sejumlah program yang dikembangkan Kang Emil yang bertujuan meningkatkan indeks kebahagiaan warganya juga dipaparkan di sini.

Pengunjung juga bisa memberikan timbal balik dengan mencatatkan saran-saran sambil mencoba layar sentuh di bagian ini. Di layar sentuh, masyarakat dapat mengetahui sejumlah data pembangunan Kota Bandung semasa kepemimpinan Emil.

Fun Games juga dapat dilakukan dengan bermain Augmented Reality. Berimajinasi bersama teknologi interaktif tentang sejumlah profesi yang ada di Bandung zaman dahulu.

Selanjutnya adalah area Bandung kota pintar atau smart city. Di sini Pemkot Bandung menjelaskan konsep kota yang interaktif untuk menciptakan pelayanan publik yang efisien, konsep ringkas tentang smart city yang dikembangkan Ridwan Kamil. Termasuk solusi-pintar yang memanfaatkan IT.

Di bagian tengah dari BPG pengunjung akan melihat sebuah maket besar yang menggambarkan pusat Kota Bandung. Maket ini sepertinya menjadi inti pertunjukan dari museum tersebut.

Pengunjung sedikit naik ke atas panggung untuk melihat secara luas maket tersebut. Maket menggambarkan kondisi pembangunan yang sudah ada dan rencana pembangunan lainnya yang akan dilakukan Pemkot Bandung. Terutama di sekitar Jalan Asia Afrika, Sudirman, Alun-alun dan sekitarnya. tgh/R-1

Konsultasi Pembangunan

Selepas dari maket besa, pengunjung akan diarahkan menuju ke bagian akhir dari museum tersebut. Namun sebelum keluar, ada sebuah area yang berbentuk seperti kubah masjid atau mangkuk terbalik.

Rupanya area tersebut dibuat untuk memuat aspriasi dari masyarakat atau pengunjung tentang pembangunan Kota Bandung. Saran yang ingin disampaikan tinggal dituliskan pada kertas sticky notes. Lalu ditempelkan pada dinding mangkok terbalik tersebut.

Kertas warna-warni memberikan keindahan tersendiri karena dikenai cahaya dari atas mangkuk. Namun setelah diamati, ternyata tulisan saran yang ditempelkan lebih banyak curahan hati pengunjung. Misalnya tulisan yang berharap segera dapat jodoh, atau Bandung harus menjadi kota Gawl (gaul -red). Menandakan lebih banyak pengunjung berusia muda dan dewasa yang mengunjungi museum ini.

Dari area tersebut pengunjung akan diarahkan ke pintu keluar, bagian samping dari museum. Sebelum pintu keluar terdapat ruangan konsultasi. Ada kursi dan meja yang dapat digunakan untuk ngobrol atau berkonsultasi tentang proses pembangunan gedung atau rumah. Namun jika kebetulan ada konsultannya, konsultasi bisa diberikan.

Museum ini buka dari Senin hingga Sabtu pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, yang diselingi dengan waktu istirahat.

Parkir motor bisa masuk ke halaman museum, namun untuk mobil, parkir harus di dalam area Balaikota. Sayangnya untuk urusan parkir harus diperbaiki. Sebab juru parkir tidak memberikan karcis parkir resmi, apalagi jika Sabtu, tidak ada juru parkir yang berseragam. Terkadang uang parkir diminta terlebih dahulu saat baru memarkirkan kendaraan, bukan saat hendak pulang. tgh/R-1

Komentar

Komentar
()

Top