Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Melepas Penat di Keindahan Alam Bumi Kendal

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Di sebelah tenggara kabupaten dengan julukan "kota santri" berbagi Gunung Ungaran dengan Kabupaten Semarang. Sedangkan di sebelah utara yang landai membentang gugusan pantai sepanjang 42,4 km dari Kabupaten Batang di sebelah barat dan Kota Semarang di sisi Timur.

Kebun Teh Medini

Bagi yang ingin merasakan hawa sejuk sambil berfoto-foto, bisa datang ke Kebun Teh Medini. Terletak di kaki Gunung ungaran yang berketinggian 2.050 mdpl, tepatnya di Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, kebun teh tersebut memiliki luas 386 hektare.

Kebun teh itu menawarkan pemandangan berupa kebun yang luas, yang bersusun-susun. Di tengahnya menggaris jalan sempit untuk mobilitas pengelola kebun dan pemetik teh. Melihat aktivitas para pemetik lalu disergap kabut yang datang tiba-tiba bakal menambah keseruan tersendiri.

Kebun teh yang sudah ada sejak masa kolonial Belanda, jaraknya dari pusat Kota Kendal 38 km. Jalan menuju ke perkebunan cukup menantang, memberi sensasi tersendiri karena jalannya naik turun dan berkelok-kelok.

Tidak hanya menawarkan pesona kebun teh saja, di sini juga terdapat gua peninggalan zaman penjajahan Jepang, sehingga terkenal dengan nama Gua Jepang. Selanjutnya tersedia bumi perkemahan berupa tanah lapang yang luas yang bisa disewa. Untuk masuk ke kawasan wisata kebun teh pengunjung dikenakan tiket masuk 3.000 rupiah.

Bukit Selo Arjuno

Tempat wisata Bukit Selo Arjuno merupakan objek wisata alam di Desa Kedungboto, Kecamatan Limbangan. Tempat itu mengusung tema alam dan menonjolkan keasrian sebagai upaya melestarikannya dengan salah satu daya tariknya adalah batu atauseloyang menjulang tinggi.

Bukit Selo Arjuno sering disebut juga "Ondo Langit". Ini karena untuk mencapai puncaknya benar-benar sangat terjal dengan sudut kemiringan mencapai 90 derajat. Namun setelah memanjat anak tangga berbahan besi, pemandangan yang ditemukan begitu dahsyat.

Di puncak ini pendaki seakan berdiri paling tinggi, hal ini karena tidak ada tanah yang lebih tinggi di sekitarnya. Kalau ada gunung itu pun di kejauhan yaitu Gunung Ungaran di sebelah timur, serta Gunung Sindoro dan Sumbing di sebelah barat daya.

Jika beruntung, terutama saat cuaca cerah, dari Bukit Arjuno dapat melihat laut biru di utara dengan kapal-kapal yang terlihat samar-samar. Berada di puncak adalah sebuah kebanggan tersendiri, dengan jika foto-foto itu dapat tersebar di media sosial.

Selain itu, pengunjung yang datang Bukit Selo Arjuno bisa menikmati hasil bumi setempat yaitu kopi, temulawak, dan gula jawa. Wisatawan yang berbelanja diharapkan dapat mendongkrak perekonomian warga setempat.

Bukit Arjuno yang berada di kawasan wisata Bligo dengan luas 12 hektare. Tempat ini buka mulai pukul 08.00-17.00 WIB dengan tiket masuk 5.000 rupiah per orang. Sedangkan tarif parkirnya 2.000 rupiah. Sementara itu, mereka yang berkemah dikenakan tarif 10.000 rupiah.

Danau Cengkehan

Danau Cengkehan termasuk tempat wisata buatan yang sedang viral belakangan ini. Waduk kecil dengan kapasitas hanya 10 ribu meter kubik dibuat sebagai tandon air untuk menyiram perkebunan buah milik perusahaan Sentra Buah Prima Ngebruk terutama pada musim kemarau.

Dinamakan Cengkehan karena sebelumnya tempat itu merupakan perkebunan cengkeh yang sekarang telah diubah menjadi perkebunan buah seluas 120 hektare. Di sini pengunjung dapat berjalan mengitari semacam embung itu, sambil berfoto-foto dengan latar belakang Gunung Prau, Sindoro Sumbing, Ungaran, dan Merbabu. Syaratnya jika cuaca mendukung.

Agrowisata di Danau Cengkehan menanam beberapa buah unggulan antara lain kelengkeng, rambutan, buah naga, durian, dan masih banyak lagi. Di sini tersedia gedung auditorium megah. Areal parkirnya yang mampu memuat lebih dari 20 mobil dan empat bus.

Daya tarik Danau Cengkehan selain wisata agronya adalah pemandangan yang luas hingga ke kaki langit. Tempat wisata yang beralamat di DesaSidokumpul, Kecamatan Patean, berjarak 45 km dari pusat Kota Kendal.

Pantai Kemangi

Pantai Indah Kemangi (PIK) demikian nama lengkapnya yang berada di Desa Jungsemi, Kecamatan Kangkung. Saat pagi dan sore, pengunjung bisa menyaksikan matahari terbit dan tenggelam di pantai terutama saat matahari berada di belahan bumi utara.

Selain itu, pengunjung dapat menikmati semilir angin di bawah pohon-pohon cemara rindang, ditanam sekaligus sebagai pemecah angin untuk melindungi lahan pertanian di belakangnya. Pasirnya yang berwarna abu-abu yang luas dan tidak terlalu dalam sangat cocok untuk bersenang- senang bagi anak-anak.

Wisatawan juga bisa menjajal menyisir bibir pantai dengan menunggang kuda. Tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam, hanya dengan 5.000 rupiah per orang sudah bisa menaiki kuda dan keliling lokasi sekitar pantai indah ini.

Untuk bisa sampai Pantai Kemangi dari Kota Kendal butuh waktu berkisar 35 menit saja. Sepanjang jalan pengunjung akan melewati hamparan sawah warga dengan jalan aksesnya pun sudah terbilang bagus. Tiket masuknya sebesar 3.000 rupiah.

Kuliner Khas

Bukan hanya kaya akan wisata alam, Kendal juga memiliki beberapa kuliner khas salah satunya momoh. Makanan yang terbuat dari jeroan kerbau, yaitu babat, iso, limpa, jantung, koyor, kikil, tersebut mudah dijumpai khususnya di kota kecil Kaliwungu, yang berada di sebelah timur Kendal.

Bahan utama momoh berupa jeroan kerbau dimasak sampai empuk. Melihat asal bahannya, banyak orang yang menolak hidangan ini, atauemoh, sehingga kemudian disebut "momoh".

Namun setelah mencicipi, banyak orang yang kemudian ingin mencoba lagi. Apalagi jeroan yang biasanya alot tersaji begitu empuk di mulut. Dari cita rasa momoh terasa gurih, rasa khas kuliner pesisir utara Jawa.

Supaya aroma jeroan kerbau tidak terlalu kuat dicampur dengan aneka rempah-rempah yang kuat seperti laos, jahe, salam, serai, dan lain-lain. Kini untuk mengatasi kelangkaan jeroan kerbau, beberapa penjual menggantinya dengan jeroan sapi dengan aroma yang lebih ringan.

Di Kendal, momoh dibagi dalam dua macam hidangan, yaitu momoh goreng dan momoh kuah. Yang goreng biasanya untuk lauk soto. Kalau yang kuah dinikmati sebagai lauk nasi rames atau pecel. Tapi, sebelumnya dipotong-potong dulu agar mudah menyantapnya.Hay


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top