Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Melegakan, Setelah Diterjunkan Pasukan Pilihan TNI dan Polri Kondisi Terkini Beoga Kembali Normal

Foto : ANTARA/HO-Humas Operasi Nemangkawi

Warga Distri Beoga, Kabupaten Puncak, Papua kembali beraktivitas jual beli di pasar, Jumat (16/4/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Kepala Satgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Pol Iqbal Alquddussy mengatakan kondisi terkini di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, kembali normal setelah insiden penembakan dan pembakaran sejumlah fasilitas oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB). Sudah diterjunkan pasukan TNI dan Polri untuk memberikan rasa aman masyarakat.

"Masyarakat sudah beraktivitas seperti biasa. Mama-mama sudah berjualan di pasar," kata Kombes Iqbal dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat.

Iqbal menambahkan TNI-Polri telah mempertebal keamanan dengan menurunkan pasukan di Beoga. Fokus utamanya adalah menjamin keamanan warga.

"TNI-Polri hadir untuk menjamin keamanan, melindungi aktivitas masyarakat. Patut disyukuri, anak-anak sudah kembali bermain," kata Iqbal.

Menurut Iqbal, Jumat ini warga Beoga kembali beraktivitas normal, begitu juga dengan transportasi umum telah beroperasi, termasuk penerbangan di Bandara Aminggaru, Ilaga. "Pesawat sudah empat kali terbang hari ini," kata Iqbal.

Terkait aktitivitas pengungsian, menurut Iqbal, tidak ada warga yang mengungsi. Fakta di lapangan memang ada warga yang turun ke Timika untuk mencari bahan makanan serta mengunjungi sanak saudaranya.

"Kalau ada yang sebut warga mengungsi faktanya tidak ada. Adapun masyarakat yang turun ke Timika mencari bahan makanan, berkunjung ke keluarga dan sebagainya," kata Iqbal.

Dalam sepekan terakhir KKSB melakukan aksis teror menembaki warga sipil serta merusak sarana pendidikan dan membakar sebuah helikopter di Bandara Aminggaru, Ilaga, Papua.

Kamis (8/4) KKSB menembak seorang guru bernama Oktavianus Rayo (42) dan Jumatnya (9/4) seorang guru bernama Yonathan Rande (30) juga tewas ditembak.

KKB menggunakan modus lama menembak warga sipil pendatang yang dianggap sebagai mata-mata.

Dalam aksi tersebut, KKSB juga membakar sedikitnya tiga unit sekolah, mulai dari SD, SMP hingga SMA. Serta membakar rumah Wakil Ketua DPRD Papua.

Teror KKSB kembali berlanjut Minggu (11/4), membakar helikopter jenis Cooper yang sedang terparkir di Bandara Aminggaru Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Rabu (14/4) KKSB kembali melakukan tindak kekerasan menembak seorang pengemudi ojek di Eromaga, Distrik Omikia, Kabupaten Puncak, Papua.

Untungnya helikopter milik PT Ersa Air dalam kondisi rusak sedang dalam perbaikan.

Aparat keamanan telah mengindentifikasi kelompok KKSB yang melakukan tindakan kriminal di antaranya, Prenggen Telenggen, Abu Bakar Kogoya, Lermayu Telenggen dan Numbuk Telenggen.

Anggota TNI-Polri terus memburu kelompok tersebut dan memberikan tindakan tegas terhadap pelaku tindak kejahatan di Beoga dan Ilaga, Papua.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top