Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Prof Dr Jamal Wiwoho

Melatih Mahasiswa Menaklukkan Dunia Nyata

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Setiap mahasiswa setidaknya ada tiga semester untuk membekali pengalamannya di luar prodi. Satu semester di fakultas berbeda, di universitas sama. Kedua satu semester di luar universitas dalam prodi yang sama. Satu semester untuk tidak di kampus dan prodi yang lain, tapi dengan mitra, di antaranya dunia usaha dan dunia industri (DUDI), pemerintahan, serta lembaga-lembaga lain melalui konsep magang.

Di situ, mahasiswa diharapkan tidak hanya mengetahui substansi atau muatan-muatan regulasi di prodi pilihan. Mereka memungkinkan dan dimungkinkan memiliki kecakapan teori serta praktik di luar prodi. Kita bisa ambil contoh menteri kesehatan. Dia tidak punya latar belakang dokter, tapi bisa memanajemen Kemenkes. Banyak alumnus perguruan tinggi termasuk juga UNS yang bekerja bukan terkait keahlian fakultasnya.

Bagaimana kaitan langsung kebijakan tersebut dengan kesiapan lulusan di pasar kerja? Ini mengingat adanya perbedaan karakteristik untuk para generasi milenial.

Kebijakan tersebut tentu harus diikuti dengan kurikulum link and match. Kurikulum bersesuaian dengan pekerjaan yang diterima. Kurikulum kedokteran dan keguruan bisa dikatakan sebagai role model link and match. Tapi kalau kita lihat di fakultas-fakultas tertentu, kariernya tidak bersesuai dengan materi-materi S1. Dengan MBKM, akan mampu dan mendewasakan mahasiswa untuk menjadi pemain-pemain baru yang disiapkan berkompetisi dalam ketenagakerjaan.

Konsep ini kalau diimplementasikan dengan baik memungkinkan sarjana atau vokasi memilih banyak pekerjaan. Di zaman saya dulu, lulus S1 jenjang karier yang dipilih menjadi PNS. Sekarang milenial ada tren belum tentu jadi PNS. Bahkan, jadi pengusaha-pengusaha yang tidak berlabel atau ruang cukup luas, tapi memiliki income lumayan. Sebab ada pembekalan-pembekalan dan perkembangan-perkembangan pemahaman, utamanya didukung teknologi informasi. Dengan begitu bisa memberdayakan lebih banyak orang juga.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top