Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Medvedev Lega Akhiri Kutukan Lapangan Tanah Liat

Foto : Tiziana FABI / AFP

Daniil Medvedev

A   A   A   Pengaturan Font

ROMA - Daniil Medvedev mengatakan dirinya lega mampu mengakhiri kutukan gelar di lapangan tanah liat. Petenis Russia itu menambahkan trofi lapangan tanah liat pertamanya ke koleksi 19 gelarnya dengan kemenangan 7-5, 7-5 atas Holger Rune di final Italia Open, Senin (22/5) dini hari WIB.

Itu gelar kelimanya musim ini dan trofi master keenam dalam kariernya dari enam tempat berbeda. "Di satu sisi, itu kehormatan. Saya tidak akan pernah berpikir mampu melakukannya. Tapi saya harus jujur, Grand Slam selalu lebih besar," ujar petenis berusia 27 tahun itu.

Dia menambahkan, yang ini istimewa karena tidak berpikir akan terjadi. Dia masih agak tidak percaya - bukan karena memenangkannya, tetapi karena bermain kurang baik. Medvedev, yang mencatatkan skor 0-3 dalam tiga perjalanan sebelumnya di Ibu Kota Italia, menyingkirkan juara 2017, Alexander Zverev, dan runner-up 2022, Stefanos Tsitsipas, dalam laju ke final.

Medvedev tidak berpikir bisa memenangkan turnamen Masters 1000 di tanah liat karena biasanya justru membencinya. Dia benci memainkannya karena merasa tidak akan berhasil.

Petenis nomor tiga dunia yang akan naik ke posisi kedua saat daftar baru dirilis awal pekan ini, mengakui sekarang masih beradaptasi dengan permukaan lapangan paling lambat di olahraga tenis. "Saya tidak suka tanah liat, tapi sebut saja itu adaptasi," ujar Medvedev setelah kemenangannya dalam laga yang berlangsung satu jam 41 menit atas Rune yang berusia 20 tahun.

Permukaan favoritnya adalah lapangan keras. Tapi, sekarang dia lebih menyukai tanah liat. Medvedev akan menjadi unggulan kedua di Prancis Open yang dimulai akhir pekan depan. Dia berada di belakang Carlos Alcaraz dengan pemenang Roland Garros dua kali Novak Djokovic di urutan ketiga. Rafael Nadal, juara 14 kali, telah mengundurkan diri karena cedera pinggul.

Medvedev kalah di putaran pembukaan Prancis Open dalam empat kunjungan pertamanya sebelum mencapai perempat final tahun 2021 dan 16 besar tahun 2022. Kali ini, Medvedev memainkan final tanah liat keduanya setelah Barcelona Open tahun 2019. Saat itu, dia kalah dari Dominic Thiem.

Rune berusaha menjadi pemain termuda yang memenangkan gelar di Roma sejak Nadal yang berusia 19 tahun mengangkat trofi tahun 2006. Dia mengalahkan Djokovic dan Casper Ruud dalam perjalanan ke final dan berharap memenangkan gelar Master kedua setelah menang di Paris tahun lalu.

Petenis peringkat ketujuh dunia itu merasakan tekanan. "Saya sangat gugup melangkah ke pertandingan," ujarnya. "Mungkin saya menaruh terlalu banyak harapan pada diri sendiri. Dia bermain bagus, sangat solid," sambungnya.

Meski kalah, Rune tetap menjadi favorit untuk bersaing di Prancis Open. "Paris adalah tujuan utama musim tanah liat. Saya memiliki pertandingan yang harus dipersiapkan sebaik mungkin," tandas Rune. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top