Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Medvedev Diprediksi Tak Lama di Nomor Satu Dunia

Foto : PEDRO PARDO / AFP

Daniil Medvedev

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Daniil Medvedev telah resmi menggantikan Novak Djokovic sebagai petenis nomor satu dunia pada Senin (28/2). Dia menjadi orang pertama sejak 2004 di luar "Big Four" Djokovic, Rafael Nadal, Roger Federer, dan Andy Murray yang menempati posisi teratas.

Juara AS Terbuka Medvedev adalah petenis pria Russia ketiga setelah Yevgeny Kafelnikov dan Marat Safin, dan pemain ke-27 secara keseluruhan, yang naik ke puncak peringkat ATP.

Medvedev yang berusia 26 tahun, yang dikalahkan Nadal di semifinal Acapulco pekan lalu, dipastikan menggusur Djokovic yang kalah pada perempat final di Dubai.

Meski kini berada di posisi teratas, Medvedev yang berasal dari Moskow diprediksi tidak akan bertahan lama. Situasi itu setelah dunia olahraga bersatu mengutuk invasi Russia ke Ukraina.

Federasi Tenis Ukraina telah meminta Federasi Tenis Internasional (ITF) agar segera mengeluarkan Russia dan Belarus dari organisasi ini serta melarang Russia mengikuti turnamen tenis baik beregu maupun perseorangan.

"Russia dan Belarus tidak hanya berhak menggelar kompetisi internasional di wilayah mereka, tetapi juga tak boleh berpartisipasi dalam semua turnamen beregu dan perseorangan ITF di luar negeri," demikian isi surat Federasi Tenis Ukraina kepada ITF.

ITF telah mengambil tindakan cepat dengan membatalkan semua turnamen tenis di Russia tanpa batas waktu dan bahwa tidak ada turnamen ITF yang akan diadakan di Belarus selama 2022.

Pembatasan apa pun terhadap pemain Russia secara individual yang meski terlihat tidak mungkin, bakal menciptakan keraguan mengenai partisipasi Medvedev dalam Grand Slam berikutnya, Prancis Open, Mei nanti.

Menjelang penobatannya sebagai nomor satu dunia Medvedev menulis di Twitter untuk menyerukan perdamaian.

"Hari ini saya ingin berbicara atas nama setiap anak di dunia. Mereka semua punya mimpi, hidup mereka baru saja dimulai, begitu banyak pengalaman menyenangkan yang bakal tiba," tulisnya.

"Itulah alasannya saya menyerukan perdamaian di dunia, demi perdamaian antarnegara. Anak-anak dilahirkan dengan kepercayaan batin di dunia, mereka sangat percaya kepada segala hal, kepada manusia, cinta, keselamatan, keadilan, kesempatan mereka untuk hidup," sambungnya. ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top