Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mediasi Tercapai, Konsorsium PTPP Lanjutkan Pembangunan Proyek Smelter Mempawah di Kalbar

Foto : Istimewa

Kegiatan para pekerja yang sedang membangun proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah, di Kalimantan Barat baru-baru ini 

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka, terdepan, dan terbesar di Indonesia PT PP (Persero) Tbk, (PTPP) melalui konsorsium akan melanjutkan proses pembangunan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) setelah dilakukan mediasi.

Sekretaris Perusahaan PTPP, Bakhtiyar Efendi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (25/10) mengatakan proyek SGAR Mempawah diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan perekonomian di Indonesia khususnya di daerah Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat.

Sesuai dengan UU Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba) menyebutkan adanya larangan ekspor bahan mentah dan konsentrat yang akan berlaku mulai bulan Juni 2023 mendatang menjadikan proyek-proyek smelter harapan besar bagi industri pertambangan.

"SGAR Mempawah merupakan salah satu proyek smelter bergengsi yang berada di Indonesia dengan kapasitas satu juta ton per tahun. Proyek tersebut merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dikerjakan oleh Konsorsium China Almunium International Engineering Co. Ltd. (Chalieco) bersama dengan PTPP," kata Bakhtiyar.

Bakhtiyar menjelaskan bahwa proyek SGAR Mempawah dimiliki oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) yang dibangun dengan tujuan agar Indonesia dapat melakukan sendiri proses pengolahan bauksit menjadi almunium. Dengan demikian, Indonesia ke depan tidak akan bergantung lagi kepada negara lain.

Di samping itu, pelarangan ekspor bahan mentah dan konsentrat di tahun 2023 mendatang, mendorong pemilik proyek untuk menyelesaikan proyek pembangunan SGAR Mempawah secepatnya.

Sebelumnya sempat terjadi diskusi panjang terkait pengerjaan proyek tersebut dan baru saja terjalin kesepakatan bersama antara Konsorsium Chalieco untuk melanjutkan pekerjaan setelah melalui mediasi.

Proses mediasi papar Bakhtiyar, berjalan baik berkat dukungan dan perhatian dari Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara. Dengan demikian, diharapkan pelaksanaan kembali proyek tersebut dapat berjalan lancar dan diselesaikan sesuai waktu yang telah disepakati bersama.

"Para pekerja proyek telah kembali beraktifitas di Proyek Pembangunan Smelter Alumina Mempawah menyusul telah ditandatanganinya Berita Acara Mediasi antara Chalieco dan PTPP selaku kontraktor pelaksana yang disaksikan langsung oleh pihak Jamdatun sebagai mediator," katanya.

Berdampak Positif

Pelaksanaan kembali pekerjaan proyek jelas Bakhtiyar diharapkan berdampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian di daerah Mempawah, Kalimantan Barat. Selain itu proyek diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat lokal sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara pelaksana dan masyarakat sekitar.

"Tidak hanya berdampak positif dalam penyerapan tenaga kerja lokal di daerah Mempawah, pembangunan proyek smelter tersebut juga turut menyukseskan dan mendukung program pemerintah Indonesia melalui Pemilik Proyek (PT BAI) untuk tidak melakukan ekspor bahan mentah dan konsentrat," tambah Bakhtiyar.

Dengan dilanjutkannya proyek tersebut, PTPP berkomitmen untuk melanjutkan dan menyelesaikan proyek pembangunan SGAR Mempawah sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan bersama.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top