Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar

Media Junta Kecam PBB

Foto : AFP/Malaysia’s Department of Information/NAZRI RAP

Mantan Utusan Khusus PBB untuk Myanmar, Noeleen Heyzer (kanan)

A   A   A   Pengaturan Font

Sebuah opini yang ditayangkan media yang didukung junta menuliskan bahwa PBB sebagai institusi yang bobrok.

YANGON - Media pemerintah Myanmar pada Jumat (16/6) mengutuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai institusi yang bobrok. Kecaman itu dilontarkan beberapa hari setelah utusan khusus PBB untuk negara itu, mengundurkan diri dan badan dunia itu mengecam pembatasan bantuan bagi para korban penyintas topan.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer merebut kekuasaan pada Februari 2021, mengakhiri eksperimen demokrasi singkat dan memicu bentrokan di seluruh negeri dengan kelompok pemberontak etnis dan pejuang anti-kudeta.

Militer mengkritik upaya PBB dan blok Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean) yang selama ini berupaya untuk membangun dialog antara junta dan lawan-lawannya, yang telah disumpah untuk "dimusnahkan".

Pada Jumat, Global New Light of Myanmar yang didukung negara menerbitkan sebuah opini pada hari Jumat berjudul The Picture of Irrelevance, disertai dengan foto markas besar PBB di New York.

"Di dalam (markas besar PBB), itu penuh dengan ego. Intinya bobrok," kata tulisan opini itu. "Kesombongan, ketidaktahuan, dan kepentingan pribadi telah begitu mencemari pikiran mereka sehingga mereka menyangkal betapa tidak relevannya keberadaan mereka atau hanya tidak kompeten dan tidak mampu melihat kenyataan," imbuh tulisan opini itu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : andes
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top