Mayoritas Warga Asean Dukung Penghentian Penggunaan Batu Bara
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, beberapa waktu lalu.
Jadi Ancaman
Meskipun suhu global mengalami panas ekstrem, kebakaran hutan, dan banjir dalam beberapa bulan terakhir, Seah mengatakan hanya kurang dari separuh atau 49,4 persen, dari mereka yang disurvei merasa perubahan iklim merupakan ancaman langsung.
Angka ini turun dari 68,8 persen pada survei tahun 2021, namun naik sedikit dari 46,6 persen pada tahun 2022. "Jelas sekali, itu bukan hal yang utama. Mengapa? Karena di kawasan ini kita melihat banyak perubahan," kata Seah merujuk pada pemilu yang baru-baru ini dan yang akan datang serta ketidakpastian politik.
Kedua, terdapat banyak kekhawatiran di wilayah ini pascapandemi, seperti peningkatan pendapatan dan kesenjangan sosial. Kekhawatiran ini semakin diperparah oleh tekanan inflasi, kenaikan suku bunga, dan gangguan ekonomi, terutama terkait persaingan politik antara AS dan Tiongkok.
"Salah satu tren yang paling mencolok adalah kepasifan responden kaum muda," katanya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya