Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pilpres 2019

Mayoritas Masyarakat Menilai Ekonomi Indonesia Masih Baik

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA meriliskan temuan survei terbarunya mengenai kondisi ekonomi yang menentukan pemenang Pilpres 2019. Dalam temuan tersebut sebanyak 70,3 persen masyarakat Indonesia menilai bahwa kondisi ekonomi Indonesia sedang dan baik, dan hanya sebesar 24,7 persen yang menilai kondisi ekonomi Indonesia buruk. Penilaian kondisi ekonomi ini berpengaruh ke dukungan terhadap kedua Capres.

"Dari mereka yang mempersepsikan kondisi ekonomi saat ini sedang dan baik, sebesar 64,4 persen menyatakan mendukung Jokowi-Ma'ruf, dan sebesar 20,5 persen memilih pasangan Prabowo- Sandi. Sedangkan mereka yang menilai kondisi ekonomi buruk, sebesar 63,9 persen memilih pasangan Prabowo - Sandi, dan hanya sebesar 25,5 persen yang memilih pasangan Jokowi - Ma'ruf," ungkap Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, saat rilis survei, di Graha Dua Rajawali - Lingkaran Survei Indonesia, Rawamangun, Jakarta, Selasa (27/11).

LSI Denny JA menilai bahwa kondisi tersebut menguntungkan Jokowi sebagai petahana, karena masyarakat Indonesia yang menilai bahwa kondisi ekonomi Indonesia sedang dan baik cenderung memilih Jokowi sebagai presiden. Selain itu, mayoritas publik menyatakan puas dengan kinerja pemerintah di bidang ekonomi.

"Sebesar 56,8 persen menyatakan bahwa mereka puas dengan kinerja presiden dan kabinetnya dalam bidang ekonomi. Hanya 35,6 persen yang menyatakan bahwa mereka tidak puas dengan performa pemerintah di bidang ekonomi," ujar Ardian.

Masyarakat Optimistis

Hasil kepuasan tersebut, kata Ardian, mempengaruhi optimisme publik bahwa kondisi ekonomi Indonesia ke depannya akan lebih baik. Dalam survei menunjukkan bahwa sebesar 37,8 persen pemilih menyatakan mereka optimis ekonomi Indonesia akan lebih baik, sebesar 31,3 persen pemilih menyatakan kondisi ekonomi akan biasa saja, dan hanya sebesar 18,5 persen menilai bahwa kondisi ekonomi Indonesia akan makin buruk.

"Sementara itu, Jokowi punya keunggulan pada segmen pemilih non muslim serta Indonesia Timur (Maluku dan Papua), karena mereka loyal dan tidak terpengaruh oleh naik turunnya kondisi ekonomi Indonesia. Meski mereka menilai ekonomi buruk, namun sebagian besar dari mereka tetap mendukung Jokowi-Ma'ruf," ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, dihubungi diwaktu terpisah, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf, Arya Sinulingga, mengatakan akan menghargai hasil survei tersebut dan akan menjadi pembelajaran bagi tim. tri/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top