Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Matoa Miliki Makna Spesifik dengan Budaya Asli Papua

Foto : Koran Jakarta/Eko S Putro
A   A   A   Pengaturan Font

Bagaimana matoa bisa berkembang ke luar Papua, sampai saat ini tidak ada studi yang bisa menjawabnya. Guru Besar Fakultas Biologi UGM, Purnomo, mengatakan ada banyak jalan matoa bisa sampai ke Jawa. Salah satunya adalah melalui masyarakat kampus. Purnomo menerangkan, pada awal 1980-an, salah satu pendiri Fakultas Biologi UGM, Prof Muso Suryowinoto, mengadakan ekspedisi ke Papua. Purnomo dan beberapa mahasiswa lain ikut serta dalam ekspedisi itu.

Saat ekspedisi itulah mereka untuk pertama kalinya bertemu dengan pohon buah matoa. Dan rasanya manis dengan jumlah pohon yang sangat banyak. "Saking banyaknya pohon matoa masyarakat papua kalau manen matoa tidak pakai memanjat tapi langsung dipotong itu pohonnya," kata Purnomo. Sepulang dari Papua, tim ekspedisi membawa pulang 10-an bibit matoa yang beberapa diantaranya ditanam di Fakultas Biologi UGM dan tumbuh hingga saat ini. Bibit yang lain ditanam di rumah-rumah anggota ekspedisi yang sampai sekarang juga masih tumbuh baik.


"Nah dari pohon di Fakultas Biologi lalu berbuah dan banyak bibit yang ditanam di sejumlah rumah dosen UGM lainnya," kata Purnomo. Salah satu dosen UGM yang menanam pohon matoa dari pembibitan pohon matoa di Fakultas Biologi UGM adalah Haryono, dosen Fakultas Kehutanan UGM. Haryono menanamnya di taman perumahannya di Sleman dan sekarang pohon matoa-nya sudah setinggi lebih dari 10 meter. "Ngambil dari Fakultas Biologi awal 90-an. Buahnya manis dan rutin berbuah setiap tahun," kata Haryono. YK/R-1

Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top